"Banyak orang berpikir bahwa pengalaman saya terlihat pahit, tapi di luar sana banyak perempuan yang pengalamannya lebih pahit dari saya,” tutur Nadia.
Enam keluarga Nadia dibantai di depan matanya. Dan ada yang mengerikan lagi, ungkap Nadia, ada seorang yang harus kehilangan 10 anggota keluarganya akibat pembantaian ini.
Kini, Nadia ‘beruntung’ dan bisa bernafas lega karena bisa melarikan diri dari sekapan simpatisan ISIS.
Nadia mengatakan, ada 27 kuburan massal yang dibangun ISIS di wilayah tersebut. Nadia menegaskan, bahwa dunia harus bersatu untuk memerangi ISIS.
"Saya ingin semua orang membantu. Satu setengah tahun sudah berlalu, tapi kekerasan terhadap Yazidi masih terus terjadi,” kata Nadia.
Peristiwa mengerikan melihat ibunya dibunuh masih membekas di benak Nadia. Kini ia jadi yatim piatu, sebab sudah sejak lama Nadia kehilangan ayahnya akibat perang.
“Ketika mereka (ISIS) membawa saya ke Mosul dan memperkosa saya, saya lupa dengan ibu dan saudara-saudara saya. "
"Karena apa yang mereka lakukan terhadap wanita itu lebih mengerikan daripada kematian,” ungkap Nadia Murad Basee Taha.
"Sampai sekarang, selama lebih dari satu setengah tahun, gadis-gadis belia, bahkan ada yang usia sembilan tahun, diperjual-belikan untuk budak seks,” sambungnya.
Dalam forum di Trade Union Congress House ini, ada wacana Nadia akan diberi Hadiah Nobel Perdamaian, wacana ini pun disambut dengan tepukan tangan meriah dari para hadirin.