News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KTT OKI

Jokowi Bahas Isu Terorisme dan Ekstrimisme Timur Tengah dengan Presiden Pakistan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) berfoto bersama sejumlah pimpinan negara usai pembukaan KTT Luar Biasa OKI ke-5 di JCC, Jakarta, Senin (7/3/2015). KTT Luar Biasa OKI kali ini fokus untuk membahas kemerdekaan Palestina dengan Al-Quds Al Syarif. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Presiden RI Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Pakistan Mamnoon Hussain di sela sela Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) ke lima di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (7/3/2016).

Dalam pertemuan yang membahas hubungan bilateral dan isu mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif (Jerusalem) tersebut Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negerei Retno Marsudi.

Mengenai isu Palestina, Joko Widodo menekankan persatuan negara anggota OKI dalam mendukung kemerdekaan negara yang berada di bagian barat Asia tersebut dan penyelesaian masalah Al-Quds Al-Sharif (Jerusalem).

"Mendorong peranan lebih besar negara Islam dalam perdamaian Palestina dan Israel," ujar Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, Senin (7/3/2016).

Sementara itu terkait hubungan bilateral, kedua presiden membahas peningkatan nilai perdagangan dan investasi. selain itu Indonesia yang memiliki jumlah umat muslim terbanyak, serta Pakistan yang berada diurutan ketiga jumlah umat muslim terbanyak juga membicarakan mengenai isu ekstrimisme.

"Bertukar pandangan mengenai isu isu global dan internasional yang menjadi perhatian bersama seperti isu terorisme dan ekstrimisme dan situasi di Timur Tengah," katanya.

Dalam hubungan bilateral kerja sama Indonesia Pakistan sudah terjadlin dalam penanganan kasus imigran gelap (irreguler migrant) dalam kerangka kerja sama "Bali Process". selain itu baik Indonesia maupun Pakistan telah bekerja sama dalam sektpor perdagangan.

Nilai perdagangan Indonesia dan Pakistan pada 2015 mencapai US$ 2,1 miliar (Indonesia surplus US$ 1,81 miliar), sementara pada kurun waktu 2014 mencapai US$ 2,2 miliar (Indonesia surplus US$ 1,88 miliar), dan pada 2013 nilai perdagangan Indonesia-Pakistan mencapai USD 1,6 miliar (Indonesia surplus USD 1,24 miliar)

Terdapat 35 proyek Investasi Pakistan di Indonesia dengan nilai US$ 1,71 juta (2015). Sebagian besar investasi Pakistan di Indonesia berada di sektor CPO. Sementara dalam sektor pariwisata, jumlah wisatawan Pakistan ke Indonesia berjumlah 7057 orang (2014); 6281 orang (2013).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini