TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Kepolisian Belgia menemukan pesan terakhir dan curahan hati satu dari sejumlah pelaku bom di Brussels, Belgia.
Pesan tersebut ditemukan tersimpan dalam sebuah dokumen di laptop yang dibuang di tempat sampah dekat sebuah apartemen di daerah Schaerbeek, Brussels.
Dalam dokumen di laptop itu, satu dari tiga pelaku serangan di Bandara Zaventem yakni Ibrahim El Bakraoui menuliskan curahan hati dan pesan terakhirnya.
"El Bakraoui menggambarkan dirinya sebagai pelarian, yang tidak tahu harus melakukan apa," ungkap jaksa penuntut umum setempat, dikutip Sky News.
Tertulis bahwa El Bakraoui menulis pesan itu secara terburu-buru dan "bingung harus berbuat apa".
Ia juga mengungkapkan bahwa selama ini dirinya selalu merasa seperti diburu ke manapun ia pergi, sehingga dirundung rasa takut dan tidak aman.
Sang pelaku teror itu bahkan mengaku takut keluar dari tempat persembunyiannya sendirian, karena takut ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Selain laptop, polisi juga menemukan bendera ISIS, beberapa bahan baku untuk merakit bom paku, serta senyawa kimiawi bahan peledak.
Penemuan itu terjadi di tengah upaya penggerebekan besar-besaran di penjuru Brussels, usai serangan bom terjadi di ibu kota Belgia itu pada Selasa (22/3/2016) lalu yang menewaskan 35 orang dan puluhan lainnnya terluka.
El Bakraoui menjadi satu di antara tiga pria yang terekam CCTV Bandara Zaventem membawa koper berisi bom. (The Guardian/Sky News).