TRIBUNNEWS.COM, SELANDIA BARU - Sudah menghabiskan Rp 234 miliar untuk mengganti bendera nasional, Selandia Baru malah berakhir tak jadi ganti bendera.
Hal itu disebabkan oleh warga yang menolak rencana pergantian tersebut.
Padahal, sudah lebih dari 10 ribu desain bendera dipilih oleh pemerintah, yang memakan waktu lebih dari 10 bulan untuk memilih 10 desain pilihan.
Berdasar hasil penghitungan suara, warga Selandia Baru ternyata lebih memilih tetap mempertahankan bendera lama, ketimbang memakai desain bendera baru.
Hanya 43,1 persen yang ingin mengganti bendera motif Union Jack dengan Silver Fern, bendera baru bermotif pakis perak karya desainer Kyle Lockwood.
"Penduduk Selandia Baru telah memutuskan untuk mempertahankan bendera yang ada saat ini," demikian cuitan PM Selandia Baru John Key di Twitter.
Selama ini, Key yang gencar menyerukan agar bendera Selandia Baru diganti, sebab logo Union Jack di bendera lama mencerminkan kependudukan era penjajahan Inggris.
Key mengaku sedikit kecewa atas pilihan warga Selandia Baru yang ingin mempertahankan bendera nasionalnya yang lama.
"Permintaan saya pada warga Selandia Baru sekarang hanyalah tetap mendukung bendera pilihan Anda. Dukung dan banggakan bendera itu," katanya. (AFP/The Guardian).