Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Seorang kandidat calon presiden Filipina, mengaku tak akan ragu untuk membunuh anaknya jika terlibat kasus narkoba.
Wali Kota Davao, Rodrigo Duterte, memang dikenal sebagai pribadi yang blak-blakan dan populer akan komentarnya yang kontroversial.
Politikus yang getol memberantas tindak kriminal itu kini ikut berkompetisi dalam Pemilu presiden.
Disebut getol memberantas tindak kriminal, sebab ia membentuk tim algojo di bawah pemerintahannya untuk membasmi para penjahat di Davao.
Duterte pun tak keberatan dijuluki publik sebagai "Si Pembunuh" dan malah mengakui dirinya adalah pembunuh.
“Mereka bilang saya pembunuh. Mungkin saja benar saya pembunuh,” kata Duterte, dikutip TIME.
Saat ditanya apa yang akan ia lakukan jika anaknya terlibat tindak kriminal, seperti narkoba, Duterte pun tak membuat pengecualian.
"Meski itu adalah anggota keluarga saya, saya akan bunuh dia," sebutnya.
Atas banyak komentarnya yang kontroversial, Duterte kerap disebut sebagai "Donald Trump dari Filipina".
Seperti kandidat capres AS itu pula, meski kontroversial, Duterte justru menjadi kandidat terkuat dalam ajang Pilpres Filipina. (Telegraph/TIME)