Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penyakit infeksi menular mulai muncul di tempat pengungsian para korban bencana gempa bumi Kumamoto yang terjadi 12 hari lalu.
"Penyakit menular mulai muncul dan kita kategorikan dalam tiga level," ungkap badan penanggulangan penyakit menular Jepang hari ini, Selasa (26/4/2016).
Kewaspadaan mulai dilaporkan saat inipada penilaian level 3 yaitu penyakit perut, gastroenteritis menular dan influenza, seperti norovirus, yang keluar kasus dugaan adanya wabah virus RS, lalu juga adanya infeksi pernapasan.
Selain itu, infeksi menyerang bakteri dari luka, seperti tetanus juga menjadi level 3, khususnya bagi orang-orang yang berusia di atas 45 tahun yang terlibat dalam kegiatan relawan di lapangan.
Direkomendasikan agar semua warga melakukan vaksinasi untuk menjaga kekebalan tubuh.
Penyakit campak dan rubella, dikategorikan level 2 juga harus diwaspadai, demikian pula Tuberkolosis.
Epidemi level satu masih sedikit dan belum banyak ditemui.
Penilaian ini adalah yang secara teratur diperbarui badan tersebut sambil melihat situasi dari daerah bencana di masa mendatang.
Kepala badan, Sunagawa Tomimasa merasa perlu pencegahan secara dini melihat keadaan fisik para korban tampaknya mulai berkurang.
"Apabila merasa kondisi fisik yang buruk, saya ingin Anda untuk segera berkonsultasi ke dokter tidak ke relawan. Beberapa orang pergi ke relawan lokal dan mengeluh kepada mereka. Kami ingin anda tidak membawa dan menyebarkan infeksi ke orang lain," ujarnya.