Hamas Serahkan Daftar Tahanan, Israel Tolak Bebaskan Marwan Barghouti, Ben-Gvir Mau Sabotase
Hamas dilaporkan sudah menyerahkan daftar nama tahanan yang diminta untuk dibebaskan oleh Israel. Tel Aviv mencoret nama Marwan Barghouti dari Fatah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Hamas Serahkan Daftar Tahanan, Israel Tolak Bebaskan Marwan Barghouti, Ben-Gvir Mau Sabotase
TRIBUNNEWS.COM - Negosiasi antara Israel dan Hamas mengenai kesepakatan pertukaran tahanan berlanjut.
Dalam laporan perkembangan negosiasi, Hamas dilaporkan sudah menyerahkan daftar nama tahanan yang diminta untuk dibebaskan oleh Israel.
Baca juga: Bantah Laporan Mesir, Media Ibrani: Israel Tak akan Setuju Tarik Pasukan dari Poros Philadelphia
Pada saat yang sama, Israel mengajukan daftar 34 tahanan yang menuntut pembebasan mereka pada tahap pertama.
Dilaporkan, Israel menyatakan menolak untuk melepaskan beberapa nama seperti Marwan Barghouti, seorang pemimpin gerakan Fatah.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh situs berbahasa Ibrani "Ynet", Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membuat marah keluarga para tahanan yang ditawan Hamas dengan pernyataannya baru-baru ini.
Pernyataan Netanyahu itu menegaskan bahwa ia "tidak akan setuju untuk mengakhiri perang sebelum melenyapkan Hamas".
Bagi keluarga tahanan yang ditawan Hamas, pernyataan Netanyahu dianggap sebagai konflik posisi yang potensial menghambat tercapainya kesepakatan akhir negosiasi pertukaran tahanan dengan Hamas.
Dalam sebuah pernyataan, Einav Tsinguker, perwakilan keluarga tahanan Israel, ibu dari sandera Matan Tsinguker mengatakan, “Netanyahu ingin mengubur Matan,” mengacu pada kekhawatiran akan terganggunya negosiasi karena pernyataan Netanyahu tersebut.
Sumber-sumber Palestina juga mengindikasikan tahap pertama dari kesepakatan tersebut mencakup pembebasan 250 tahanan Palestina.
Tawar-menawar Israel-Hamas
Negosiasi yang sedang berlangsung juga berhias tawar-menawar mengenai isu-isu lain seperti pembukaan penyeberangan Rafah serta penarikan mundur pasukan Israel, dan kembalinya para pengungsi.
Israel menuntut jaminan untuk mengakhiri perang dengan Hamas, yang masih menjadi perdebatan utama dalam negosiasi.
Di sisi lain, Hamas bersikeras memasukkan jaminan mengakhiri perang jika tercapai kesepakatan berkelanjutan.
Namun desakan Israel untuk menghilangkan kekuasaan Hamas di Gaza mungkin menghambat tuntutan tersebut, sehingga membuat kesepakatan tahap kedua, yang mencakup pembebasan tentara dan tahanan, menjadi lebih rumit.