TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Manny Pacquiao, mengungkapkan kekagetannya, menyusul klaim dari Presiden Benigno Aquino yang menyebut bahwa pemberontak Abu Sayyaf berencana menculik Pacquiao dan keluarganya.
Sebelumnya, Aquino, Rabu kemarin, menyebut, kelompok Abu Sayyaf, yang baru saja memenggal kepala warga negara Kanada karena tak mendapat tebusan, berencana menculik Pacquiao dan anak-anaknya.
Selain mengungkapkan kekagetannya, Pacman, demikian dia biasa disapa, juga menyebut, informasi semacam itu seharusnya tak diumbar ke muka publik.
"Saya terkejut begitu dia mengungkapkan hal itu. Abu Sayyaf mau menculik saya. Saya terkejut karena semua orang Filipina adalah teman saya. Saya mencintai mereka, terutama warga Muslim," kata bintang tinju Filipina, Pacman di rumahnya di Manila, Kamis (28/4/2016).
Terkait kabar itu, Pacman mengaku sudah mengambil langkah pengamanan terhadap istri dan kelima anaknya, yang saat ini berada di kampung halaman mereka di General Santos.
"Kami memohon adanya pengamanan, perlindungan untuk anak-anak saya, keluarga saya, agar dipastikan bahwa mereka semua selamat, apalagi saat ini saya sedang tidak bersama dengan mereka," kata dia, seperti dikutip Kantor Berita AFP.
General Santos adalah wilayah konflik di selatan Filipina, bagian dari region Mindanao.
Di kawasan itu, pemberontak Abu Sayyaf berpusat, dan mereka telah menewaskan puluhan ribu jiwa.
Wilayah kekuasaan Abu Sayyaf berada kira-kira 400 kilometer dari General Santos.
Sementara itu, Pacquiao, sejak Rabu, berada di Manila, yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer di utara General Santos.
Dia sedang menjalankan kampanye untuk membuka jalannya menuju kursi senat dalam pemilihan yang berlangsung pada bulan depan. (Glori K. Wadrianto)