TRIBUNNEWS.COM, FLORIDA - Penyalaan lilin dan pengibaran bendera berwarna pelangi dilakukan untuk mengenang korban penembakan di klub gay AS.
Partisipasi untuk melakukan aksi serupa, seperti mengheningkan cipta atau penyalaan lampu, datang dari masyarakat di penjuru dunia.
Di Orlando, Florida, AS, lokasi di mana insiden berdarah itu terjadi, sebanyak enam ribu orang berkumpul pada Selasa (14/6/2016) di pusat kota.
Mereka menyalakan lilin, mengibarkan bendera berwarna pelangi, dan mendentangkan lonceng sebanyak jumlah korban yang tewas, yaitu 49 kali.
Aksi serupa juga dilakukan di beberapa tempat di penjuru AS, termasuk di New York, California, Illinois, dan Texas.
Jalanan di London, Inggris, juga dipadati lautan manusia pada hari yang sama, yang berkumpul untuk mengheningkan cipta untuk korban penembakan.
Sebanyak 49 balon satu persatu diterbangkan ke langit untuk mewakili 49 orang korban insiden pada Minggu (12/6/2016) itu.
"Kami berkumpul di sini untuk menunjukkan solidaritas kami terhadap warga Florida. Ada juga yang ikut berkumpul untuk melawan Islamofobia," kata seorang warga yang ikut berkumpul.
"Memang banyak yang menyalahkan agama tertentu atas insiden ini, bukannya menyalahkan atas homofobia dan kebencian," ujarnya.
Penyalaan lampu dan pengibaran bendera berwarna pelangi juga dilakukan di Perancis, Israel, dan Australia.
Sedangkan, ungkapan duka dan kecaman keras datang dari Jerman, Tiongkok, Jepang, Singapura, Mesir, Afghanistan, hingga Palestina.
"Membunuh orang-orang tak bersalah itu tak sesuai ajaran Islam," ucap PM Malaysia Najib Razak, dalam ungkapan dukanya atas kejadian itu. (Guardian/Telegraph)