Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ketua Keidanren (Federasi Organisasi Ekonomi Jepang) Sadayuki Sakakibara yang juga Chairman Teijin Ltd., melihat dampak cukup besar bagi perusahaan Jepang yang ada di Inggris setelah pengumuman referendum Inggris bakal ke luar dari masyarakat Eropa (EU).
"Pasti dampaknya besar sekali bagi perusahaan Jepang yang ada di Inggris yang jumlahnya sedikitnya 1000 perusahaan Jepang dengan investasi lebih dari 10 triliun yen," ujarnya Jumat ini (24/6/2016).
Sakakibara sangat prihatin dengan keputusan Inggris ke luar dari EU.
"Hal ini pasti akan mengubah semua peta bisnis Jepang di Inggris dan Eropa dalam waktu depan dan semua perusahaan Jepang pasti akan mempertimbangkan dan membuat strategi baru untuk Eropa," ujarnya.
Presiden Mimura dari Kamar Dagang dan Industri Jepang mengatakan,"Keputusan ini sangat mengecewakan. Tidak sedikit perusahaan Jepang menjadikan Inggris sebagai basis untuk penyebaran ke Eropa. Tapi kini semua berubah sekali dan semua pasti akan mempertimbangkan dan pasti mengubah strategi bisnis Eropanya."
Toyota Motor Corporation, dengan pabrik di Inggris selama ini 75% produksinya di ekspor ke Eropa.
Dengan adanya perubahan ini akan ada dampak besar bagi Toyota dan akan mengubah strategi usahanya pula di masa mendatang.
Hitachi yang baru membuat pabrik Shinkansen di Inggris juga merasa prihatin dengan perubahan hari ini Inggris yang akan ke luar dari EU.
"Hasil referendum saat ini, tentu sangat berpengaruh ebsar pada masa depan, dan kita akan hati-hati mengevaluasi dampak pada bisnis perusahaan, akan mempertimbangkan sesuai dalam penelitian dan tinjauan mendatang yang semua berbasiskan Inggris memasarkan ke Eropa, masa depan mungkin akan berubah," ujar Presiden Hitachi Ltd., Toshiaki Higashihara sangat hati-hati kepada pers.
Presiden Tsuge Yasuhide dari JR Tokai pada konferensi pers yang digelar di Tokyo.
"Keadaan sekarang ini sesuatu yang sangat tak terduga. Ini akan langsung berdampak pada perusahaan yang beroperasi di Inggris. Sekaligus akan mengubah semua tuntutan pada bisnis kami di masa dekat ini. Setidaknya bea masuk dan sebagainya akan menjadi perhatian sangat kuat bagi berbagai perusahaan Jepang nantinya."