TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Bom bunuh diri meledak di Bandara Ataturk, Turki, Selasa (28/6/2016) malam waktu setempat. Setidaknya 28 orang tewas dan 60 orang terluka.
Seperti dikutip AP dari stasiun televisi NTV Turki, Gubernur Istambul Vasib Sahin menyebutkan ledakan ini diduga dilakukan tiga pelaku bom bunuh diri.
Adapun Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag sebelumnya mengatakan, informasi awal menyebutkan seorang teroris memasuki terminal bandara dan melepaskan tembakan memakai senapan Kalashnikov.
Sesudah itu, pelaku tersebut meledakkan diri.
Dalam beberapa bulan terakhir, Turki banyak mengalami serangan pengeboman. Dua di antara serangan pengeboman terjadi di Istambul, termasuk menargetkan para wisatawan.
Peningkatan serangan--dalam jumlah maupun skala--yang oleh para pejabat setempat diduga terkait milisi Kurdi atau ISIS, tak hanya menakuti-nakuti wisatawan tetapi juga menghantam perekonomian Turki yang cukup tergantung pada sektor pariwisata.
Bandara Ataturk Istambul merupakan bandara tersibuk ke-11 di dunia pada 2015, dengan 61,8 juta penumpang menggunakannya, merujuk data Airports Council International.
Bandara tersebut juga merupakan yang tercepat berkembang di dunia, dengan pertumbuhan penumpang pada 2015 mencapai 9,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
Operator pesawat terbesar di bandara ini adalah Turkish Airlines, yang berkantor pusat di sana. Operator pesawat low cost carrier Onur Air, menjadi operator terbesar berikutnya.