TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Sejumlah negara mengeluarkan travel warning untuk Turki pascaledakan bom di Istanbul, Selasa (28/6/2016).
Termasuk di antaranya adalah AS, Inggris, dan Australia, yang mengategorikan Turki sebagai negara yang "ancaman serangan terornya tinggi".
Kementerian Luar Negeri Inggris menyebutkan kelompok-kelompok teror seperti militan Kurdi dan ISIS, kerap melakukan serangan di Turki.
"Kelompok teroris, termasuk ISIS dan nasionalis Kurdi, telah menyerang banyak daerah wisata di Turki," demikian pernyataan Kemenlu Inggris.
Melalui travel warning, warga Inggris disarankan agar selalu berhati-hati di daerah-daerah publik, terlebih yang kerap dikunjungi wisatawan asing.
Sedangkan, Departemen Hubungan dan Perdagangan Internasional Australia meminta warga negaranya untuk berpikir ulang jika ingin mengunjungi Turki.
"Kami menyarankan agar Anda mempertimbangkan lagi rencana Anda jika ingin melakukan perjalanan ke Ankara dan Istanbul," tulisnya.
Sejumlah daerah wisata, seperti Izmir, Antalya, Istanbul, Ankara, dan Adana, dianggap sebagai titik-titik yang rawan serangan teror.
AS bahkan sudah membuat travel warning dua hari sebelum bom Turki terjadi, yang memperingatkan warganya untuk menghindari daerah tenggara Turki.
"Wisatawan AS dan negara lainnya telah menjadi target serangan kelompok teror internasional," demikian isi travel warning AS.
Hingga kini belum ada pihak yang mengklaim serangan yang menewaskan 36 orang itu, namun PM Turki Binali Yildirim meyakini ISIS dalangnya. (The Guardian/Mirror Online)