TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Berjanji akan tumpas pengedar narkoba dan pelaku kriminal, Rodrigo Duterte resmi menjadi presiden baru Filipina.
Pria berjuluk 'Trump dari Timur' itu resmi diangkat menjadi presiden ke-16 Filipina pada Kamis (30/6/2016).
Duterte mengucapkan sumpahnya dalam sebuah upacara pelantikan kecil-kecilan di Istana Kepresidenan Malacanang, Filipina.
Hal ini berbeda dengan upacara pelantikan yang dilakukan oleh beberapa pemimpin Filipina yang sebelumnya, yang biasanya megah dan besar.
"Seorang pemimpin tak bisa menjadi kuat dan sukses dalam urusan apapun di negaranya tanpa dukungan dan kerjasama rakyatnya," kata Duterte usai dilantik.
Mantan Wali Kota Davao itu menang secara telak dalam pemilihan suara kepresidenan pada Mei lalu.
Dukungan untuk Duterte sangat kuat di negara itu, apalagi setelah disuguhi janji-janji yang kontroversial oleh Duterte pada kampanyenya.
Beberapa di antaranya adalah janji hukuman mati untuk pengedar narkoba, pelaku kriminal, dan koruptor.
Tak heran sejumlah janji dan komentar kontroversialnya membuat Duterte dijuluki 'Trump dari Timur' dan bahkan 'Si Pembunuh'.
Sebelumnya saat masih menjadi Wali Kota Davao, Duterte memiliki tim penjagal yang ditugasi untuk menghabisi nyawa para pelaku kriminal di kotanya.
Hasilnya, tingkat kriminal di Kota Davao menurun drastis dan cara itu kemudian diikuti oleh Wali Kota Cebu untuk menumpas pengedar narkoba. (Bangkok Post/AFP)