TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Pelantikan pesiden baru Filipina, Rodrigo Duterte, Kamis (30/6/2016), berlangsung sederhana. Tidak ada pesta mewah sebeperti sebelumnya.
"Ini benar-benar berbeda. Tak ada botol champagne dan keju," ujar Menteri Komunikasi Filipina Martin Andanar kepada Reuters, hari sebelumnya.
Sejalan dengan perilakunya yang tidak biasa, upacara pelantikan Duterte tidak sebegitu terbuka dibandingkan dengan para pendahulunya.
Duterte memilih membacakan sumpahnya di hadapan sekelompok kecil undangan di Istana Malacanang dan bukan di lapangan terbuka yang dihadiri ribuan orang.
Para asisten mengatakan, tidak perlu adanya perayaan besar, hanya ada masakan rumahan bagi sekitar 600 orang tamu yang menunjukkan warisan kuliner negara.
Sejumlah hidangan sederhana yang berasal dari warisan kuliner lokal Filipina dihidangkan. Di antaranya lumpia sari kelapa, keju putih yang dibuat dari susu kerbau dan kue durian.
Para tamu dapat memilih seperti minuman dingin yang terbuat dari campuran nanas dan mangga serta jus jeruk lokal yang disebut dalandan.
Duterte tidak terkenal dengan busananya yang mewah.
Dia biasanya mengenakan kemeja berlengan pendek biasa, tidak pernah mengenakan kaus kaki dan mengatakan kepada wartawan pada saat kampanye bahwa dia tidak akan terlihat mengenakan dasi.
Saat pelantikannya, Duterte mengenakan sebuah kemeja "barong" formal namun tanpa bordiran motif yang umumnya dikenakan dalam keadaan itu.
Para pembawa acara televisi nasional mengatakan bahwa Duterte tampak mengenakan sepatu santai. Sangat sedikit tentang dirinya yang dapat dikatakan ia tampak seperti presiden.
Alih-alih berkeliling dalam limusin kepresidenan, sebuah mobil Mercedes anti peluru, Duterte justru berkendara dalam sebuah mobil pikap.
Masih belum jelas apakah dia akan menepati janjinya untuk tidak memanfaatkan kemewahan istana dan berkendara tiap hari dari kota asalnya di bagian selatan negara, yang berjarak dua jam dari Manila dengan menggunakan pesawat.
Istana Malacanang yang akan dihuni Duterte adalah sebuah rumah mewah bercat putih yang pada awalnya dibangun oleh para penjajah Spanyol di Abad ke-18.
Pembawaan Duterte memang tidak seperti presiden sebelumnya.
Duterte lebih merakyat dan diperkirakan poin itu menjadi salah satu faktor yang membuatnya terpilih dalam Mei lalu.
Juga karena sikap keras dan tegas terhadap para penjahat dan pengedar narkoba.
Duterte menyerukan pembunuhan para kriminal di luar jalur hukum untuk menekan kriminalitas.