Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemutilasi tubuh nenek usia 88 tahun, Tokiko Abe yang ditemukan 23 Juni lalu ternyata tetangga dekat rumah Abe, yang bermotif mau merampok sang nenek.
"Tersangka ditangkap Jumat lalu dan setelah diperiksa polisi mengakui membunuh nenek tersebut dengan motif pembunuhan,"ujar sumber Tribunnews.com hari Senin (11/7/2016).
Tersangka, Yoshinobu Ikeda (28) memasuki rumah Abe diperkirakan tanggal 19 Juni malam setelah jam 20.30, karena anak paling tua Abe baru saja mengantarkan Abe jam 20.00 memasuki rumahnya, lalu meninggalkannya.
Hal ini ketahuan setelah polisi melihat hasil rekaman CCTV mansion yang dihuni nenek Abe.
Kejadian berkisar antara tanggal 19 Juni malam tersebut hingga pagi sebelum jam 9, dilakukanlah pembunuhan dan memotong-motong bagian tubuh sang nenek.
Menurut pengakuan Ikeda, kehadirannya saat itu sebenarnya hanya mau merampok. Namun melihat Abe tertidur, lalu membunuhnya.
Tubuh Abe dimutilasi di dalam kamar mandinya di lantai 3 mansion di Setagaya-ku, yang letaknya sekitar 600 meter dari danau Himonya Meguro.
Ikeda pun ternyata tinggal tidak jauh dari rumah nenek tersebut.
Setelah dibunuh pakai pisau, lalu tubuh Abe di mutilasi. Ikeda turun dari belakang rumah, dari lantai tiga ke lantai dua dan seterusnya, agar tak terlihat CCTV mansion tersebut.
Polisi menemukan jejak kakinya di beranda belakang mansion tersebut saat dia kabur dari lokasi kejadian.
Lalu membawa mutilasi tubuh ke kolam Himonya Meguro Tokyo dan membuangnya.
Kejadian ini sempat membuat gempar masyarakat Jepang karena pembunuhan dengan mutilasi tubuh manusia (bara-bara jiken, bahasa Jepangnya).