News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kudeta di Turki

3 Kesalahan Strategi Pimpinan Kudeta Militer Turki yang Sebabkan Rencana Mereka Gagal Total

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan keamanan Turki mengamankan daerah tempat pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan di Istanbul Taksim square,(AP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Kekacauan yang mencekam akibat upaya kudeta militer di Turki pada sejak Jumat malam (15/7/2016) dilaporkan telah berakhir.

Pemerintahan Tayyip Erdogan tetap bertahan, sedangkan faksi militer yang memberontak dikabarkan banyak yang menyerah.

Situs Debka File melansir setidaknya ada tiga "kesalahan" yang menyebabkan upaya kudeta militer di Turki bisa dipadamkan dalam waktu kurang dari 24 jam.

1. Pasukan antipemerintah memilih merebut pusat kekuasaan negara dan televisi negara sebagai prioritas utama. Seharusnya mereka melumpuhkan kekuatan Erdogan yang saat itu sedang berlibur.

2. Kelompok antipemerintah mengabaikan fakta, meskipun berada di luar Ankara dan Istanbul, Erdogan tetap bisa menggalang kekuatan dari para pendukungnya bermodalkan ponsel dan stasiun televisi swasta.
Alhasil, masyarakat sipil menanggapi seruan tersebut dan turun ke jalan. Lautan manusia tersebut akhirnya membuat bimbang sebagian besar pasukan pemberontak.

3. Kesalahan ketiga, pasukan antipemerintah lebih banyak mengandalkan kekuatan udara untuk menekan rezim. Hal ini terlihat dari rekaman video amatir yang menunjukkan sejumlah jet tempur Turki terbang rendah pada Jumat malam.

Pasukan antipemerintah seakan mengabaikan kemungkinan reaksi dari masyarakat sipil dan pendukung Erdogan di jalan-jalan.

Faksi pemberontak

Jenderal Umit Dundar yang baru saja diangkat sebagai pimpinan angkatan bersenjata mengatakan, kelompok pemberontak berasal dari berbagai kesatuan di tubuh militer.

Mulai dari unit lapis baja, polisi militer, pasukan angkatan darat, dan para perwira angkatan udara.

Fakta yang diungkapkan Dundar memang cukup mengejutkan, terutama bahwa keterlibatan angkatan udara dalam kudeta di Turki ini merupakan kejadian pertama.

Sebagai informasi, AU Turki merupakan yang terbesar kedua di NATO setelah Amerika Serikat. Turki memiliki hampir 300 unit pesawat tempur F-16

Sementara dilaporkan, Presiden Erdogan akan mencari tahu mengapa Dinas Intelijen Turki, MIT, gagal mendeteksi upaya kudeta.

Namun yang akan diprioritaskan Erdogan saat ini adalah pembersihan besar-besaran di tubuh angkatan bersenjata Turki, terutama dari Dinas Intelijen dan Angkatan Udara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini