TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Keponakan dari ulama besar Turki, Fethullah Gulen, ditangkap lantaran dituduh terlibat upaya kudeta berdarah yang menelan puluhan jiwa manusia.
Muhammet Sait Gulen ditangkap oleh otoritas Turki atas perintah kepala kejaksaan Ankara di Kota Erzurum, Turki.
Ia menjadi anggota keluarga Gulen yang pertama kali ditangkap atas tudingan keterlibatan dalam kudeta tersebut.
Sebelumnya, Fethullah Gulen yang dituduh telah menjadi dalang di balik kudeta pada 15 Juli lalu oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Ulama Sunni yang selama ini tinggal mengasingkan diri di Pennsylvania, AS, sejak 1999 itu selama ini memang dimusuhi oleh Erdogan.
Atas tudingan itu, Erdogan mendesak AS untuk menyerahkan Gülen.
AS, yang sebelumnya mengecam keras kudeta yang menewaskan 265 orang dan mencederai 1.440 orang itu, menyatakan akan siap mengekstradisi Gülen.
Namun, Menteri Luar Negeri AS John Kerry meminta agar Pemerintah Turki memberikan terlebih dahulu bukti yang mendukung tudingan atas Gülen itu.
Menurut Kerry, jika ada bukti yang mendukung, AS baru akan memeriksa dan menindaklanjutinya sesuai hukum.
Sejauh ini lebih dari 10 ribu orang telah ditangkap di Turki sejak upaya kudeta itu digagalkan oleh Pemerintah Turki.
Mayoritas yang ditahan adalah anggota militer Turki dan beberapa di antaranya adalah hakim dan pegawai negeri sipil.
Erdogan memang telah berjanji untuk membersihkan negara itu dari pengaruh pendukung-pendukung Gulen. (RT News/AlAraby)