"Sebab, dia bilang tanggal lahir saya cocok dengan feng shui perusahaan," kata Ain.
Namun, tawaran tersebut tidak membuat Aini bergeming.
"Pasalnya, tidak ada mentor bagi saya untuk belajar dan saya tidak akan pernah ikhlas jika bekerja tapi tidak merasa nyaman dengan kondisinya. Jadi, saya memutuskan untuk kembali menjadi petugas kebersihan di RapidKL," kata Ain.
Suatu hari, petinggi RapidKL terkejut ada anak kuliahan yang menyapu lantai.
Kemudian, pihak manajemen meminta ibu Ain untuk mendatangkan anaknya ke interview kerja.
Dari petugas kebersihan, kini Ain mengemban tugas baru sebagai asisten teknis di RapidKL.
Di posisi ini, Ain benar-benar memasuki dunia baru yang jauh dari yang dipelajarinya semasa kuliah.
"Saya bekerja di bagian administrasi yang mengendalikan perbaikan kereta dan belajar tentang GPS dan satelit," kata dia.
Ain menambahkan semua temannya tak percaya dirinya mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Teman-temannya pun tak berhenti bertanya-tanya.
"Selain dari rahmat Tuhan, (capaian) ini bergantung pada usaha dan niat belajar. Anda harus keluar dari zona nyaman dan terus mencari. Anda juga perlu menyesuaikan diri dengan situasi, lingkungan sekitar, dan orang-orang baru," kata dia.