TRIBUNNEWS.COM - Publik Iran gempar dan dikejutkan dengan kabar kedatangan bintang porno asal Inggris, Candy Charms yang melakukan operasi plastik di Teheran baru-baru ini.
Banyak yang mempertanyakan bagaimana mungkin seorang bintang porno bisa "lolos' dan mendapat visa di negeri yang terkenal dengan penegakan syariat Islam itu.
Kabar kedatangan Candy Charms menyebar sesaat setelah dia mengunggah sebuah foto di akun Instagram-nya. Foto itu dipajang setelah dia kembali dari Iran.
Dalam foto itu terlihat Candy mengenakan kerudung hitam. Kerudung merupakan bagian dari pakaian yang wajib dikenakan kaum perempuan di negeri itu.
"Saya hanya bercerita kepada teman-teman dekat dan keluarga, lagi pula sosial media pun diblokir di Iran, sangat sulit untuk berkomunikasi dengan leluasa di sana," tulis Candy seperti dikutip laman BBC, Rabu (3/8/2016).
Dalam pesan tertulisnya, Candy memuji keramahan warga Iran. "Sungguh, sepanjang perjalanan di Iran saya menemukan orang-orang yang sangat mengagumkan," kata dia.
Unggahan di akun Instagram itu mendapatkan ribuan komentar dan "likes", sebelum akhirnya dihapus. Dikabarkan, Candy dikabarkan menutup akun-nya karena khawatir dengan dampak negatif dari foto tersebut terhadap dirinya.
Hal yang paling banyak ditanyakan publik melalui sosial media adalah bagaimana mungkin Candy bisa mendapatkan visa untuk masuk ke Iran?
Seorang menteri di Iran pun tergerak untuk mengomentarinya. Menteri yang tak disebutkan namanya itu menyebut Candy mengurus visa melalui agen perjalanan dengan menggunakan nama berbeda.
Dalam aplikasi permohonan visa tersebut Candy mengaku bekerja sebagai ahli kecantikan.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hassan Qashqavi mengeluarkan pembelaan.
Dia menyebut dengan derajat moral yang tinggi di Iran, mustahil petugas dapat mengenali seorang bintang film porno.
"Ketika seorang bintang film porno mengajukan aplikasi untuk masuk ke Iran, beberapa pihak bertanya mengapa orang itu tak dikenali?" kata Qashqavi. "Bagaimana mungkin kolega saya bisa mengenali perempuan macam itu?" kata dia lagi.
Seorang pengguna sosial media yang dikenal dengan nama Professor Balthazar membuat komentar yang menarik.