Tapi dalam emailnya kepada ABC dia mengatakan bahwa komplikasi bedah jarang terjadi dan tidak ada dokter yang kebal.
"Saya sangat menyesal dan berempati pada penderitaan yang dialami oleh pasien saya karena komplikasi," katanya.
Pakar bedah dari Australasian College of Cosmetic Surgeons, yang menganggap Dr Kim sebagai kolega menolak untuk mengomentari catatannya.
Namun, juru bicara dari lembaga tersebut, Dr John Flynn mengatakan semua operasi memang mengandung resiko.
"Terkadang operasi tidak berjalan sebagaimana diharapkan, dan itu tidak harus selalu berarti kesalahan, tapi merupakan hal alamiah,” katanya.
Dia mengatakan lembaganya memiliki proses pengaduan internal yang bisa melihat seorang dokter layak disalahkan atau keanggotaan mereka ditangguhkan atau dicabut jika
Dewan Medis menemukan mereka melakukan hal-hal yang merugikan.
Tidak ada sanksi terhadap Dr Kim oleh Dewan Medis.
Kritik pakar bedah plastik
Laporan medis independen yang ditugaskan oleh pengacara Blundell mengkritik perilaku Dr Kim selama dan setelah pembesaran payudara.
Temuan itu menyatakan tidak ada saluran pembuangan air yang dimasukkan selama melakukan prosedur operasi, ukuran dan posisi implan "tidak pantas," dan perawatan pasca-operasi juga "tidak memadai".
Pada bulan Mei 2016, Dewan Medis Australia memperkenalkan pedoman baru yang lebih ketat bagi dokter yang melakukan prosedur kosmetik, sebagai upaya untuk meningkatkan standar perawatan medis.
Tapi kasus kelalaian medis yang diselesaikan di pengadilan masih belum tercatat pada pendaftaran praktisi dokter nasional.
"Hukum tidak memberikan kewenangan bagi kita saat ini untuk mempublikasikan informasi tentang daftar praktisi dokter kami," kata Martin Fletcher, Direktur eksekutif untuk Badan Kebijakan Praktisi Kesehatan Australia (AHPRA).
"Jika aturan ini hendak diubah maka perlu kesepakatan dari seluruh Menteri Kesehatan di seluruh Australia,” katanya.
Fletcher mengatakan Inggris saat ini tengah mempertimbangkan perubahan pada system pendaftaran praktisi kesehatan yang bisa memberikan data yang lebih transparan bagi calon pasien.