News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WNI Disandera Abu Sayyaf

Dua ABK yang Lolos dari Penyanderaan Abu Sayyaf Kini dalam Perlindungan KBRI Manila

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WNI ABK TB Charles yang berhasil kabur dari Abu Sayyaf, Muhamad Sofyan (baju hitam), bersama anggota kepolisian Filipina di Rumah Sakit Terpadu Sulu, 17 Agustus 2016.

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Ismail Tiro dan Muhammad Sofyan, dua warga negara Indonesia (WNI) awak kapal TB Charles yang meloloskan diri dari penyanderaan kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina, kini berada dalam perlindungan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila di Filipina.

"Jelas kedua korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf, Ismail Tiro dan Muhammad Sofyan sudah aman di KBRI Filipina. Sementara keduanya masih menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum dipulangkan ke tanah air," kata Kepala Sub Direktur Pengawasan Kekonseleran Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, Krishna Djelani, Jumat (19/8/2016).

Saat ditanya soal jadwal kepulangan Ismail dan Sofyan, Krishna belum bisa memastikan. Namun, dia menjamin, Kemenlu segera memulangkan keduanya ke tanah air setelah segala urusan selesai.

"Kami juga masih berupaya terus membebaskan lima sandera lainnya. Dimana mereka terbagi dua kelompok yakni kelompok 4 dan kelompok 3 sandera. Dua orang yang lolos ini berada di kelompok 4. Tapi kami upayakan sisanya dibebaskan," tuturnya.

Ada pun upaya pembebasan sandera lainnya yakni dengan melakukan negosiasi. Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan untuk para sandera yang tersisa.

"Kelompok 4 diminta tebusan sebesar 20 juta ringgit sedangkan kelompok 3 diminta tebusan sebesar 150 juta peso. Pihak perusahaan didampingi oleh pemerintah kemudian melakukan negosiasi dan terakhir mereka meminta 150 juta peso untuk semuanya. Tapi kami masih terus melakukan negosiasi," ungkapnya.

Krishna menegaskan, dalam kasus penyanderaan kelompok Abu Sayyaf ini, pemerintah tidak lepas tangan dan terus melakukan upaya-upaya pembebasan. Selain itu, lanjutnya, pemerintah meningkatkan komunikasi dengan keluarga korban sandera.

"Makanya digelar pertemuan ini, untuk meningkatkan komunikasi antara keluarga korban sandera-pemerintah-perusahaan (PT Rusyanto Bersaudara). Agar tidak ada kesimpangsiuran," ungkapnya.

Ismail Tiro dan Muhammad Sofyan ditemukan di Desa Barangay Bual, Kota Luuk, Sulu, Filipina, Rabu (17/8/2016) sore.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini