Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sri Dewi Sulistiana warga Medan yang aktif pergi-pulang antar negara Indonesia dan Malaysia mengaku diperlakukan tak layak oleh pihak Imigrasi Malaysia.
Belum lama Sri Dewi ditahan dan dijebloskan ke sel oleh pihak Imigrasi Malaysia tanpa ada alasan yang jelas.
"Saya dideportasi tanpa alasan yang jelas. Saya kan sering bolak balik Malaysia-Indonesia dan padahal saya gak over stay. Kalau administrasi aman mulai pasport hingga tiket pulang. Kejadian 17 Agustusan kemarin saya ke Malaysia saya bareng teman (Indri), Hesan. Di bandara saya ke counter cek pasport, trus saya disuruh ke kantor imigrasi Malaysia di Bandara dan ditahan. Itu di sana ditanya ada urusan apa, saya bilang jumpai teman (Boy Friend) trus disuruh ke kantor Imigrasi (Jalan Duta). Dan pihak Imigrasi Jalan Duta bilang saya gak ada masalah apa-apa," ujarnya pada Tribun Medan (Tribunnews.com Network) di Jalan Adam Malik, Senin (22/8/2016).
Sri Dewi tak bisa menguhubungi keluarga maupun pihak Imigrasi Indonesia. Semua barang-barang miliknya disita Imigrasi Malaysia.
Katanya banyak warga negara lain yang ditahan tanpa alasan yang jelas seperti dirinya, namun yang terbanyak berasal dari negara Indonesia.
"Saya dibilang akan dideportasi langsung, tapi ternyata ditahan selama dua hari di dalam sel yang gak layak. Barang-barang saya disita semua (tas, handphone) terus saya langsung di tahan layaknya penjara bersama warga negara lainnya, Indonesia paling banyak," sebutnya.
Tak cumu itu, Sri Dewi juga mengalami perlakuan layaknya binatang oleh Imigrasi Malaysia. Bersama warga negara lain di Imigrasi Malaysia Sri Dewi diberi makanan dan minum layaknya di penjara.
"Perlakuannya makan dikasihnya lama, air dijatah. Kami diberlakukan kayak binatang, petugasnya ketus semua. Terus kalau ada air sisa, air dilempar untuk diperebutkan sampai berbagai warga negara merangkak mengejar air minum," tukasnya.
"Kami kan bukan kriminal, ini semua dilindungi Undang-undang. Ini perlakukan Malaysia ke kami kayak narapidana. Kami gak dikasih menghubungi keluarga, tiap kami minta waktu memghubungi keluarga mereka marah-marah," ungkapnya menyesalkan pihak Malaysia.
Sri Dewi berharap kejadian yang menimoa dirinya tak terulang bagi warga negara lain di Malaysia, khususnya Indonesia. Ia juga berharap pihak Imigrasi Indonesia dan Kedutaan Indonesia di Malaysia memberi perlindungan warga negara Indonesia dengan pengawasan ke Imigrasi Malaysia.
"Aku gak mau ada orang lain yang alami perlakuan deportasi seperti saya, jangan kayak binatang ditahan di sel, tidur di semen beralaskan kardus. Petugasnya (Imigrasi Malaysia) juga sensi sama orang Indonesia. Pas saya mau hubungi keluarga petugasnya malah nanya, mana lagi orang Indonesia? Biar kami tangkap semua. Katanya Malaysia Truly Asia tapi ini kok udah kayak Malaysia Truly Hell," tukasnya.
Penulis: Dedy Kurniawan