Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Perfektur Kagoshima Satoshi Mitazono akan meminta kepada Pimpinan Kyushu Electric Power agar menghentikan operasi pembangkit nuklir Sendai di Kagoshima sesuai permintaan masyarakat.
"Sore ini gubernur akan bertemu pimpinan Kepco dan akan meminta segera dihentikan pembangkit nuklir Sendai," kata sumber Tribunnews.com, Jumat (26/8/2016).
Kecemasan berkembang setelah warga Kumamoto terkena gempa beberapa waktu lalu. Pemeriksaan dengan sangat teliti diminta untuk segera dilakukan pada berbagai reaktor di pembangkit listrik tersebut.
Upaya mengkonfirmasi langkah-langkah evakuasi warga pada saat (apabila terjadi) kecelakaan, membuat pemeriksaan tersebut semakin ketat dan persiapan semakin serius karena ditakutkan muncul lagi gempa bumi yang lebih besar lagi di masa depan.
Pemerintah Perfektur Kagoshima telah memutuskan kebijakan memeriksa keamanan dan menghentikan pembangkit listrik tenaga nuklir Sendai. Selain itu akan mempromosikan energi terbarukan.
Untuk pembangkit listrik tenaga nuklir Sendai, Kyushu Electric Power diperkirakan akan menghentikan reaktor Unit 1 mulai bulan Oktober 2016. Demikian pula Unit 2 juga direncanakan akan dihentikan mulai Desember 2016.
Reaktor No.1 dan No.2 dibangkitkan kembali sebenarnya tahun lalu 2015, pertama kali sejak peraturan semakin ketat mengenai pengamanan reaktor nuklir di Jepang setelah meledaknya reaktor di Fukushima 11 Maret 2011.
Kemudian pembangkit nuklir Takahama di Perfektur Fukui yang dioperasikan Kansai Electric Power Co. diminta pengadilan agar dihentikan Maret 2016 lalu.
Lalu reaktor No.3 pembangkit nuklir Ikata yang dioperasikan Shikoku Electric Power Co. diaktifkan kembali awal Juli 2016.
Dalam pemilihan Gubernur 10 Juli 2016, Mitazono mengalahkan lawannya Yuichiro Ito karena Mitazono menjanjikan akan menghentikan dua reaktor pembangkit nuklir Sendai tersebut.