News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perwakilan Rakyat Filipina Desak Pemerintah Pantang Menyerah Bebaskan Mary Jane dari Hukuman Mati

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bersama Presiden Filipina Rodrigo Duterte memeriksa pasukan pada acara penyambutan kenegaraan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (9/9/2016). Kunjungan Presiden Duterte ke Indonesia untuk membahas penyanderaan WNI, keamanan laut Sulu, calon jemaah haji ilegal yang menggunakan paspor Filipina, dan pemberantasan narkoba. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Perwakilan rakyat Filipina mendesak pemerintah agar pantang menyerah untuk membebaskan Mary Jane Veloso dari hukuman mati.

Pernyataan Presiden Joko Widodo soal respons Presiden Filipina Rodrigo Duterte atas eksekusi terpidana narkoba sebelumnya membuat panik Filipina.

Sebelumnya, Jokowi mengatakan Duterte telah memberikan lampu hijau atas eksekusi warga negaranya tersebut.

"Saya mendesak kabinet pemerintahan Duterte untuk terus mempertahankan hak hidup Mary Jane," kata senator Risa Hontiveros.

Menurutnya, Selasa (13/9/2016), pemerintah harus terus mengupayakan apapun untuk menangguhkan hukuman mati Mary Jane secara permanen.

"Harus diingat bahwa masih banyak perempuan lain yang dapat mengalami nasib yang sama (dengan Mary Jane)," tambahnya.

Ia mengatakan Mary Jane harus terus diperjuangkan karena perempuan itu justru jadi korban dalam kasus penyelundupan narkoba itu.

Apalagi Mary Jane saat pergi ke Indonesia berniat menjadi tenaga kerja imigran dengan harapan dapat memperbaiki nasibnya.

"Sayang saja ia lalu dikerjai sindikat narkoba internasional sehingga kedapatan membawa narkoba ke Indonesia," tuturnya.

Meski pihak pemerintah sudah membantah telah memberi lampu hijau, Hontiveros tetap meminta pemerintah memberikan klarifikasi jelas.

"Terlebih karena Presiden Jokowi ternyata menganggap bahwa Presiden Duterte mengiyakan eksekusi Mary Jane," ucap Hontiveros lagi.

Melalui juru bicara kepresidenan Filipina Ernesto Abella, Duterte sudah membantah pernyataan soal pemberian lampu hijau itu.

"Tidak ada bentuk dukungan (lampu hijau) sama sekali," sebut Abella, di Istana Kepresidenan Malacañang, Manila, Senin (12/9/2016).

"Beliau hanya mengatakan: Ikuti sesuai hukum yang ada saja, saya tidak akan mencampurinya," tambahnya.

Departemen Luar Negeri Filipina kemudian juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Duterte belum memberikan lampu hijau untuk eksekusi. (Inquirer/The Guardian)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini