TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS -- Sebuah tragedi menimpa sejumlah anggota pemberontak Suriah ketika akan membuat foto "selfie" dengan menggunakan telepon genggam.
Salah seorang anggota Tentara Pembebasan Suriah (FSA) itu tak menyadari jika telepon genggam yang akan digunakannya untuk selfie ternyata merupakan detonator bahan peledak.
Dalam sebuah video yang muncul di dunia maya memperlihatkan sekitar delapan orang yang diyakini sebagai anggota FSA berkumpul di depan kamera.
Para pemberontak yang lengkap dengan senjata mereka ini nampaknya akan merekam sebuah video propaganda karena mereka berdiri di depan selembar bendera FSA yang ditempel di dinding sambil menyanyi menggunakan mikrofon.
Video berdurasi 30 detik, yang amat sulit diverifikasi waktu dan lokasi pembuatannya itu, kemudian memperlihatkan salah satu pria memegang sebuah telepon genggam di depan wajahnya untuk mengambil selfie.
Namun, saat dia menekan tombol telepon genggam itu, ledakan terjadi di ruangan itu yang diikuti kobaran api dan asap tebal.
Para anggota FSA yang terkejut itu hanya bisa berteriak-teriak bersamaan dengan menghilangnya debu dan kamera yang tergeletak sehingga hanya menampilkan langit-langit ruangan tersebut.
Sejauh ini tak diketahui apakah ada korban tewas atau luka akibat ledakan tersebut.
FSA yang didukung Barat, saat ini memerangi pasukan rezim Bashar al-Assad yang didukung Rusia dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).