News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Debat Terakhir, Donald Trump Sebut Hillary Clinton 'Perempuan Menjijikkan'

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon presiden AS 2016, Donald Trump dan Hillary Clinton, dalam debat terakhir pencalonan kepresidenan di University of Nevada, Las Vegas, AS, Kamis (20/10/2016). (LA Times/Getty Images/Mark Ralston)

TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS - Dalam debat terakhir calon presiden AS, Donald Trump menyebut rivalnya, Hillary Clinton, sebagai "perempuan menjijikkan".

Perkataan itu dilontarkan Donald Trump ketika isu pajak dan ekonomi tengah dibahas dalam debat Kamis (20/10/2016) di Las Vegas, AS, itu.

Saat itu, Hillary Clinton tengah membahas soal komitmennya untuk menaikkan pajak harta, jika dirinya kelak terpilih menjadi presiden.

"Dengan demikian, kontribusi upah untuk jaminan sosial akan semakin meningkat," kata Hillary Clinton.

"Itu akan berlaku juga untuk Donald Trump, jika ia tak berusaha kabur lagi (dari kewajiban pajak)," kata Hillary Clinton.

"Benar-benar perempuan yang menjijikkan," ujar Donald Trump, menanggapi sindiran Hillary Clinton itu.

Pernyataan yang kemudian dianggap sebagai sebuah hinaan itu segera memicu amarah netizen, yang menilai kata-kata itu sangat merendahkan perempuan.

Meski Hillary Clinton kemudian mengaku tak mendengar hinaan itu, akun Twitter Hillary Clinton langsung mencuit soal itu.

"'Tak ada orang yang lebih menghormati perempuan selain saya', kata Donald Trump sebelum debat ini. 'Perempuan menjijikkan', kata Donald Trump dalam debat," cuit akun @HillaryClinton.

Bahkan, laman situs internet kampanye Hillary Clinton dibuatkan tautan alternatif yang beralamat nastywomengetshitdone.com (Perempuan menjijikkan yang bisa melakukan segalanya).

Menurut sejumlah jajak pendapat yang dilakukan LA Times dan CNN, publik menganggap Hillary Clinton menjadi pemenang dalam debat itu.

Debat kali ini adalah debat pencalonan yang terakhir, menjelang pemilihan presiden pada 8 November mendatang. (TIME/LA Times)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini