News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres Amerika Serikat

Pelanggaran Anak Donald Trump Saat Pemilu, Pamer Surat Suara Sampai Mengintip Pilihan Istrinya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eric Trump, anak Donald Trump juga mencoba untuk mengintip surat suara yang dimiliki oleh istrinya saat berada di bilik, dilansir metro.co.uk.

Laporan Wartawan TribunStyle.com, Triroessita Intan Pertiwi

TRIBUNNEWS.COM - Pemungutan suara dalam pemilu Presiden Amerika Serikat ke-58 telah dimulai sejak kemarin, Selasa (8/11/2016).

Hingga kini penghitungan suara masih terus berlangsung, dengan keunggulan sementara atas calon presiden dari partai Republik, Donald Trump.

Ribunan warga Amerika Serikat berbondong-bondong mendatangi Tempat Pengumuman Suara (TPS) untuk menyalurkan hak politiknya.

Tidak terkecuali anak Donald Trump, Eric Trump, 32.

Eric bersama istri, Lara Yunaska, pergi ke TPS untuk memberikan suara.

Layaknya peribahasa buah tidak jatuh dari pohonnya, tindakan Eric Trump mengundang kontroversi.

Eric memfoto surat suara yang telah ia tandai untuk Trump, dan mempostingnya dalam Twitter.

Dalam tweetnya, Eric mengatakan: "Ini adalah sebuah kehormatan yang luar biasa untuk memilih ayahku! Dia akan melakukan pekerjaan yang besar untuk U.S.A! #MakeAmericaGreatAgain".

Hal ini tentu menjadi sebuah pelanggaran.

Sejak 1890 New York telah melarang pemilihnya untuk menunjukkan surat suara pemilu yang telah ditandai kepada orang lain.

Seorang hakim federal telah memutuskan pada pekan lalu bahwa hukum tidak memperbolehkan siapapun untuk menunjukkan suara melalui sosial media.

Untuk tindakan Eric ini, ia terancam terkena denda sebesae $ 1000 atau menjalani hukuman satu tahun penjara, sesuai yang berlaku di New York State.

Selain itu, Eric juga mencoba untuk mengintip surat suara yang dimiliki oleh istrinya saat berada di bilik, dilansir metro.co.uk.

Perwakilan untuk Eric Trump dan the New York City Board of Elections tidak langsung merespon komentar yang berdatangan.

Kami berpikir bahwa jika Trump menang, mungkin ia akan mengampuni pelanggaran yang dilakukan anaknya sebagai permintaan pertamanya sebagai presiden, dilansir metro.co.uk.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini