Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Netizen ramai-ramai mendesak Ibu Negara AS Michelle Obama untuk mencalonkan diri di pemilihan presiden AS 2020.
Pascakemenangan Donald Trump, media sosial diramaikan netizen yang mengeluhkan terpilihnya capres Republik itu menjadi presiden.
Meski ada juga netizen yang merayakan kemenangan Donald Trump, tagar topik #Michelle2020 sempat menjadi viral di Twitter, Rabu (9/11/2016).
Tagar tersebut menjadi wadah netizen untuk mengungkapkan keinginan mereka agar Michelle Obama mencalonkan diri menjadi presiden.
"Teruntuk @MichelleObama, saya tahu Anda akan keluar dari Gedung Putih, tapi warga AS ingin Anda mencalonkan diri sebagai presiden empat tahun lagi," cuit akun @EricBalfour.
"Mungkin ini saatnya Michelle Obama bersiap mencalonkan diri di 2020 nanti. Bisakah kampanyenya dimulai dari sekarang?," cuit akun @TamiRoman.
"Michelle Obama bahkan tak perlu kampanye khusus untuk pilpres 2020. Tinggal berdiri di panggung, berbicara beberapa kata, lalu ia pasti menang," cuit netizen @LivMawby.
Sang ibu negara memang telah menjadi tokoh politik terpopuler yang pernah ada di sejarah AS.
Selain karena suaminya, Barack Obama, memerintah sebagai Presiden AS, Michelle Obama juga terkenal akan pergerakannya dan pidato-pidatonya dinilai yang memberikan pengaruh besar.
Kepopuleran Michelle Obama bahkan dikatakan melebihi kepopuleran Barack Obama sebagai pemerintah AS.
Namun, Maret lalu, Michelle Obama pernah mengatakan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri sebagai Presiden AS.
"Saya tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden AS. Tidak, tidak, pokoknya saya ogah," ucapnya, ketika berbicara di helatan South by Soutwest Festival di Texas, AS, 16 Maret 2016.
"Banyak hal yang bisa saya lakukan di luar Gedung Putih, tanpa harus memikirkan aturan ketat, sorotan kamera, dan keberpihakan," katanya.
Michelle Obama juga mengatakan ia ingin dua putrinya, Malia dan Sasha Obama, bisa merasakan hidup di luar Gedung Putih.
Selain itu, sebagai seorang ibu negara, Michelle Obama sudah merasa seperti memiliki status dan pengaruh yang sama layaknya seorang Presiden AS. (TIME/Independent)