TRIBUNNEWS.COM - Kapal-kapal perang Rusia yang kini berada di Laut Tengah mengusir sebuah kapal selam AL Belanda yang membayangi armada tersebut.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jendera Igor Konashenkov mengatakan, dua kapal perusak Rusia memergoki kapal selam kelas Walrus itu saat berada 20 kilometer dari kapal induk Admiral Kuznetzov, Rabu (9/11/2016).
Kapal-kapal perusak itu sudah mengetahui keberadaan kapal selam tersebut selama sekitar satu jam dengan menggunakan helikopter anti-kapal selam.
"Selanjutnya kami memaksa kapal selam itu meninggalkan kawasan tersebut," ujar Mayjen Konashenkov.
Namun, Konashenko tidak merinci bagaimana cara armada Rusia mengusir kapal selam Belanda itu.
"Sebuah manuver gegabah yang terlalu dekat dengan armada Rusia ini bisa saja berujung dengan sebuah kecelakaan," tambah Konashenkov.
Konashenkov menambahkan, armada Rusia di Laut Tengah itu sebelumnya sudah melihat sejumlah kapal selam NATO, termasuk kapal selam nuklir AS kelas Virginia, dalam perjalanan menuju Laut Tengah.
Sementara itu, seorang pejabat NATO yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, angkatan laut NATO sudah mengawasi armada Rusia itu selama beberapa pekan dengan cara yang bertanggung jawab dan sesuai prosedur.
Sedangkan Kementerian Pertahanan Belanda lewat akun Twitter-nya mengatakan tidak akan mengomentari operasi yang dilakukan kapal-kapal selamnya.
Kapal induk Admiral Kuznetzov didampingi kapal penjelajah bertenaga nuklir Peter the Great dan beberapa kapal perang lain dalam misi di lepas pantai Suriah.
Ini merupakan pengerahan armada Rusia paling besar sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.