TRIBUNNEWS.COM, PUKHRAYAN -- Korban kereta api anjlok di utara negara bagian Uttar Pradesh, India telah mencapai 119 orang, dari laporan awal 63 orang tewas.
Selain itu, lebih dari 150 orang terluka ketika kereta Indian Express itu anjlok atau keluar dari jalurnya pada pada Minggu (20/11/2016) dini hari, saat ratusan penumpang sedang tidur lelap.
Regu penyelamat dan relawan mencari penyintas lainnya di gerbong-gerbong yang rusak parah dalam kecelakaan di Purkhrayan, 65 km dari Kanpur, Uttar Pradesh, seperti dilaporkan Reuters.
Puluhan ambulans telah dikerahkan ke lokasi kecelakaan. Belum segera diketahui pasti mengapa 14 gerbong kereta itu keluar dari rel. Penyelidikan sedang dilakukan aparat,
Polisi mengatakan, masih banyak yang belum ditemukan di dalam bangkai 14 gerbong yang rusak, dari kereta yang sedang bergerak antara Patna dan Indore itu.
Seorang pejabat senior kereta api, Pratap Rai mengatakan, para penyintas masih mencari anggota keluarga mereka.
Sebagian berusaha memasuki gerbong-gerbong yang rusak untuk menyelamatkan sanak saudara mereka dan mengambil barang-barang mereka.
“Kami menggunakan semua taktik untuk menyelamatkan orang tetapi sulit sekali untuk memotong gerbong besi,” kata Rai kepada Reuters dari lokasi kecelakaan.
Kantor berita Agence France-Presse mengatakan, seorang pelajar yang selamat dari kecelakaan itu mengatakan ia sangat terguncang.
Dia mengatakan, mayangan mengenai mayat-mayat penumpang lainnya menghantuinya.
Akibat kecelakaan ini, semua rumah sakit setempat diminta siaga dan sekitar 30 unit mobil ambulans dikerahkan ke lokasi kecelakaan.
Siaran televisi lokal memperlihatkan tim penyelamat mencoba mengeluarkan para korban dari himpitan gerbong yang hancur sementara koper dan barang bawaan lain terserak di lokasi bencana.
Sejumlah penumpang yang selamat dari maut mengatakan,mereka terbangun dari tidur karena mendengar suara benturan keras dan terpelanting dari tempat duduk mereka.
Menteri Kereta Api India Suresh Prabu lewat akun Twitter-nya mengatakan, pemeirntah akan menyelidiki penyebab anjloknya kereta api itu.
Hari Minggu, Perdana Menteri Narendra Modi menyatakan belasungkawanya melalui Twitter.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga telah menelpon Modi untuk menyatakan turut berduka atas musibah kereta, yang sangat mengejutkan itu.