News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Albania, Muslim Bantu Bangun Gereja Katolik yang Dihancurkan Komunis

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gereja St Nicolas di desa Malbardh, Albania yang dihancurkan rezim komunis pada 1960-an. Gereja itu kemudian dibangun kembali dengan gotong royong antara warga Muslim dan Katolik Albania.

Kini di gereja kecil itu, para pastor bisa memimpin misa di hari-hari besar seperti Natal dan Paskah.

Di desa Malbardh, 90 persen dari 2.500 warganya adalah Muslim dan sisanya adalah pemeluk Katolik.

Sementara itu, dari tiga juta penduduk Albania, sebanyak 56 persen adalah pemeluk Islam.

Sedangkan pemeluk Katolik sebanyak 15 persen dan Kristen Ortodoks 11 persen.

Saat berkunjung ke Albania pada 2014, Paus Fransiskus memuji kerukunan komunitas Muslim, Katolik, dan Ortodoks di negeri mungil itu.

Bahkan, politisi yang berlatar belakang ketiga agama itu sama-sama membagi wewenang untuk mengelola negeri tersebut.

"Kunjungan Paus Fransiskus membuat seluruh rakyat Albania bangga, apapun agama mereka," kata wali kota Malbardh, Agim Lika (42).

"Sebagai sebuah negara kecil, dengan komunitas Katolik yang kecil pula, kami sangat senang karena Paus memilih Albania sebagai negara pertama yang disinggahinya," kata Lika.

Kerukunan beragama memang sudah lama terjalin di Albania, lebih khusus lagi di Malbardh.

Warga Muslim yang menjadi mayoritas memiliki keyakinan bahwa mereka wajib melindungi saudara mereka yang memeluk Katolik.

"Di desa kami, saat seseorang menikah, menurut tradisi harus ada saksi dari kedua agama," kata Hajdar, seorang penduduk Malbardh.

Kisah serupa juga ditemukan di Derven, yang berjarak 20 kilometer dari Malbardh.

Di desa ini, umat Muslim juga membantu umat Katolik membangun kembali gereja mereka yang dihancurkan rezim komunis pada 1967.(Ervan Hardoko/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini