News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penis Rusa Laris Manis Untuk Obat Kuat, Peternak Rusa Ini Kewalahan Atasi Permintaan

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penis rusa kering yang dianggap manjur untuk kesehatan seksual di China.

"Permintaan tinggi, sangat mahal, dan kami menjualnya ke seluruh Australia," tambahnya.

Peternakan Vella ini membawa rusa yang mereka miliki ke sebuah rumah pemotongan hewan di Camperdown. Perjalanan pulang pergi sejauh 670 kilometer dari peternakan mereka.

Jill Vella mengatakan, opsi untuk memproses rusa terbatas di Australia karena tidak banyaknya peternakan rusa di Victoria maupun di bagian Australia lainnya.

Mereka mampu mempertahankan bisnis berkelanjutan karena bisa menggunakan bahan-bahan yang orang lain mungkin harus dibuang.

"Kami mendapatkan manfaat hampir 100 tahun dari apa yang kami ternakkan," kata Jill.

"Jadi kita tidak misalnya beternak rusa kita selama beberapa tahun dan ketika siap dipotong, hanya mengambil dagingnya, dan sisanya dibuang begitu saja."

"Kami memanfaatkan secara maksimal apa yang kami hasilkan," tegas dia.

Presiden Asosiasi Industri Ternak Rusa Australia Andrew McKinnon memiliki ternak sapi, kambing, dan rusa di lahannya di Strathdownie di Australia Barat.

McKinnon mengatakan, meskipun biaya beternak rusa mahal, daging rusa tidak tidak mampu bersaing dengan harga daging sapi atau kambing.

"Sudah terjadi naik turun harga selama beberapa tahun terakhir," kata McKinnon.

"Sekarang harganya sekitar Rp 45.000 per kg," sambungnya.

Menurut McKinnon, sulit dimengerti mengapa harga daging rusa begitu rendah di saat harga daging sapi dan kambing mencapai titik tertinggi.

"Harga daging kambing, sekarang ini Rp 60.000 per kg," kata dia.

McKinnon mengatakan, nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai bagian lain tubuh rusa membuat mereka tetap mampu bersaing.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini