Laporan Wartawan TribunStyle.com, Anggraini Wulan Prasasti
TRIBUNNEWS.COM - Ketika seseorang ingin meminjam dana dari sebuah bank atau perusahaan keuangan, mereka biasanya akan dimintai jaminan.
Bisa berupa surat berharga, perhiasan dan lain-lain.
Jika mereka tak punya jaminan, maka tak bisa pula dapatkan pinjaman.
Sebaliknya, kalau syarat itu bisa dipenuhi kemungkinan besar urusan pun lancar.
Namun, hal berbeda terjadi pada pria ini.
Seorang laki-laki dari Henan, Tiongkok ditolak saat ingin meminta pinjaman kredit rumah, melansir China Daily via Shanghaiist.
Bukan karena ia tak punya jaminan, tapi karena suatu hal di luar dugaan.
Wu Jianping adalah seseorang yang kehilangan kedua lengannya akibat terkena aliran listrik bertegangan tinggi.
Kejadian ini terjadi saat usianya 5 tahun.
Selama bertahun-tahun dia harus hidup terbiasa tanpa lengan.
Oleh karena itu, Wu menulis dan menandatangani dokumen dengan mulutnya.
Namun, ada satu hal yang tak bisa dia lakukan.
Yaitu memberikan cap jari.
Beberapa bank di Zhengzhou menolak pengajuan pinjaman dari Wu.
Hal ini dikarenakan pria berusia 25 tahun ini tak bisa memberi cap jari.
Wu Jianping - Shanghaiist
Pegawai bank menjelaskan padanya bahwa hal tersebut adalah bagian dari syarat keamanan dan hukum.
Tanda tangan dianggap tak cukup.
Tak ada cap jari, maka tak ada pinjaman.
Pemberitaan mengenai kasus Wu ini mendadak jadi viral di media sosial Tiongkok.
Para netizen dibikin geram atas kejadian ini.
Mereka memprotes keras mengenai tindak ketidakadilan ini.
Mendadak, beberapa bank berubah pikiran dan memutuskan untuk menolong Wu.
Biro Manjemen Perumahan Zhengzhou mengumumkan bahwa telah dibuat peraturan khusus untuk orang-orang seperti Wu.
Netizen pun menyambut baik dengan keputusan ini.
Mereka berharap kejadian seperti ini akan segera bisa dicarikan jalan keluar tanpa harus jadi viral dan bahasan terlebih dahulu di media dan masyarakat.(*)