News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Aceh

Pemerintah Jepang Belum Dapat Lampu Hijau dari Indonesia Bantu Korban Gempa

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo membagikan buku kepada anak-anak saat mengunjungi pokso pengungsi di Masjid Besar At-Taqarrub, Kecamatan Trieng Gadeng, Pidie Jaya, Jumat (9/12/2016). Jumlah pengungsi akibat gempa tektonik 6,4 skala Richter yang mengguncang Pidie Jaya (Pijay) dan sekitarnya sudah mencapai 17.029 orang pada Kamis (8/12) siang. Sebanyak 13.029 orang di antaranya berada di Kabupaten Pijay, sedangkan 4.000 orang lagi di Kabupaten Bireuen. SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Belum genap seminggu setelah gempa Aceh, Rabu (7/12/2016) lalu, Pemerintah Jepang telah menawarkan bantuan pengiriman tenaga medis dan bantuan lainnya. Namun Pemerintah Indonesia masih belum menerima bantuan tersebut.

"Mungkin masih sibuk di dalam negeri untuk menangani para korban gempa, Pemerintah Jepang belum dapat lampu hijau dari Pemerintah Indonesia untuk memberikan bantuan seperti pengiriman tenaga medis, obat-instan dan sebagainya," kata seorang pejabat tinggi Pemerintah Jepang khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (10/12/2016).

Hal ini tampaknya juga terkait negara lain yang masih belum bisa memberikan bantuan kepada para korban gempa Aceh.

"Meskipun demikian satu orang senior ahli gempa darurat dari badan kerja sama internasional Jepang (JICA) telah berada di Aceh untuk meneliti apa yang diperlukan di Aceh sehingga Jepang bisa ikut membantu. Pemerintah Indonesia juga tampaknya sedang mendata apa yang kiranya bisa dimintakan bantuan dari negara luar yang mau membantu Indonesia saat ini," kata dia.

Dari pihak swasta Jepang telah diserahkan sejumlah alat pendeteksi panas (termometer) bagi pada tenaga medis yang bertugas di Aceh.

"Bantuan tersebut diberikan lewat Palang Merah Indonesia cabang Aceh oleh Terumo, perusahaan alat medis Jepang," ujarnya.

Setelah situasi kondisi di lokasi gempa Aceh agak tenang, beberapa pejabat Jepang kemungkinan akan mengunjungi Aceh guna melihat langsung situasi kondisi di Pidie Jaya.

"Jangan sekarang. Para petugas Indonesia masih sangat sibuk dan para korban juga perlu penanganan serius di sana sini. Situasi dan kondisi belum memungkinkan. Nanti setelah tenang semua mungkin saja kita akan meninjau Aceh," tambahnya.

Pasukan bela diri Jepang (SDF) sebenarnya telah siap setiap saat untuk membantu berbagai negara yang mengalami bencana alam, guna membantu mencari para korban, menata kembali lokasi gempa agar secepatnya kehidupan sehari-hari pulih kembali.

"Semua itu tergantung izin dari negara yang terkena gempa atau bencana alam. Pada hakekatnya Jepang siap setiap saat untuk membantu, pengiriman SDF dan tenaga medis serta lainnya. Apalagi Indonesia sebagai sahabat Jepang pasti ingin segera kita bantu untuk meringankan beban penderitaan rakyat Indonesia yang terkena bencana," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini