Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, STOKHOLM - Semua tokoh penerima Hadiah Nobel tahun ini menghadiri jamuan makan yang diadakan setelah upacara penganugerahan.
Jamuan itu diadakan di Balai Kota di Stockholm, ibu kota Swedia, Sabtu (10/12/2016) waktu setempat.
Tercatat sekitar 1.300 orang hadir dalam acara tersebut.
Terlihat ahli biologi asal Jepang Yoshinori Ohsumi juga menghadiri jamuan makan yang diadakan setelah upacara penganugerahan.
Ohsumi duduk di meja utama bersama Keluarga Kerajaan Swedia.
Setelah jamuan makan malam itu, Ohsumi menyampaikan terima kasih dan mengatakan sangat bahagia karena ada begitu banyak peneliti yang menggunakan autofagi untuk menemukan pengobatan bagi berbagai jenis penyakit.
Anggota komite Nobel Profesor Nils-Goran Larsson memuji penelitian Ohsumi yang membuat terobosan menjawab satu pertanyaan besar yang sudah lama ada di bidang biologi.
Ohsumi menerima medali dan sertifikat dari Raja Swedia Carl Gustaf.
Autofagi umum terjadi di semua organisme dengan sel-sel bernukleus.
Nama proses ini berasal dari kata bahasa Yunani yang berarti 'memakan diri sendiri'.
Proses ini melibatkan membuang protein yang rusak atau merusak protein yang tak dibutuhkan untuk membangkitkan energi.
Para peneliti membuktikan bahwa kegagalan fungsi dalam proses autofagi dapat membawa pada penyakit seperti Parkinson, Alzheimer, diabetes, dan kanker.
Sementara itu peraih Hadiah Nobel bidang Sastra, musisi AS Bob Dylan tidak menghadiri upacara tersebut.
Teman Dylan, yaitu penyanyi Amerika Serikat Patti Smith mewakilinya hadir di upacara itu dan menyanyikan lagu karya Dylan 'A Hard Rain's A-Gonna Fall'.
Tetapi Smith tersendat-sendat setelah menyanyikan beberapa bait.
Ia meminta maaf kepada hadirin dan kembali menyanyi dari awal.
Tepuk tangan meriah pecah di gedung itu setelah ia menyelesaikan penampilannya.
Selain itu Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini atas upayanya mengakhiri perang saudara di negara Amerika Selatan tersebut.
Santos menerima medali dan sertifikat dari wakil ketua Komite Nobel Norwegia pada upacara di Oslo, ibu kota Norwegia, hari Sabtu (10/12/2016) waktu setempat.
Komite tersebut memuji Santos atas upayanya mengakhiri konflik antara pemerintah Kolombia dengan Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC).
Lebih dari 200.000 orang meninggal dunia dalam perang saudara yang telah berlangsung selama lebih dari 50 tahun di negara itu.
Santos dinyatakan sebagai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian beberapa hari setelah warga Kolombia dalam sebuah referendum menolak kesepakatan damai yang telah dicapai pemerintahannya dengan FARC.
Dalam pidato penerimaannya, Santos mengatakan bahwa kabar tersebut seolah-olah adalah hadiah dari surga.
Ia menekankan bahwa langkah paling penting adalah berhenti menganggap para gerilyawan sebagai musuh serta melakukan dialog dengan mereka dengan dasar rasa hormat atas harga diri setiap orang. (NHK)