Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tidak sedikit warga Jepang yang melakukan penipuan di negara lain. Membawa wanita dari negara tersebut dengan alasan dipekerjakan jadi pelayan restoran, sampai Jepang malah dijual dijadikan PSK.
"Bekerjasama dengan polisi Kamboja, polisi Jepang telah menangkap seorang warga Jepang di Kamboja yang menjual wanita Kamboja ke Jepang," kata sumber Tribunnews.com, Rabu (8/2/2017).
Seorang manajer restoran di Kamboja, warga Jepang bernama Susumu Fukui, beserta istrinya orang Kamboja dan satu lagi warga Kamboja ditangkap polisi karena memperdagangkan wanita Kamboja untuk seks.
Bulan lalu polisi Gunma telah menangkap seorang warga Jepang beserta wanita Thailand karena mempekerjakan wanita Kamboja (usia 20 tahun dan 36 tahun) sebagai PSK di Perfektur Gunma.
Mereka ditangkap di bar Numata dan bar di Shibukawa Perfektur Gunma tanpa visa yang yang sesuai dengan pekerjaannya.
Mereka ditangkap dengan tuduhan melanggar UU Imigrasi dan melakukan prostitusi terlarang.
Menurut Phnom Penh Post tanggal 7 Februari, polisi Kamboja mengetahui Susumu mencari mangsanya dengan iming-iming bakal dapat penghasilan 5.000 dolar AS (sekitar 500.000 yen) per bulan dengan mempekerjakan para wanita Kamboja di Jepang.
Sementara rekanan Susumu, Seng Chandy (34), bertugas membuat paspor palsu dan dokumen-dokumen palsu buat aplikasi ke Jepang.
Setelah tiba di Jepang mereka langsung dipekerjakan sebagai PSK di Perfektur Gunma.
Kedutaan besar Kamboja di Tokyo Desember lalu berhasil menyelamatkan para wanita tersebut.
Setelah terkumpul 7 wanita Kamboja bisa dikembalikan lagi ke Kamboja setelah pihak kedubes menggunakan Facebook menginformasikan hal tersebut mencari korban lain di Jepang.
Beberapa wkatu lalu Tribunnews.com juga menjumpai tiga wanita Indonesia di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali menunggu pesawat keberangkatan ke Jepang, yang mengaku ingin dipekerjakan sebagai penari di restoran di Osaka.
Entah visa apa yang dimilikinya, Tribunnews.com hanya menitipkan nomor telepon Konjen Indonesia di Osaka agar mudah segera dihubungi apabila darurat dan meminta mereka agar jangan sampai paspornya ditahan siapa pun setelah tiba di Jepang.
Kasus mempekerjakan tenaga Indonesia ke Jepang yang ujung-ujungnya ditelantarkan atau menjadi ilegal di Jepang mulai banyak saat ini dengan target Jepang.
Sementara tenaga kerja Indonesia tersebut telah ke luar uang puluhan juta rupiah bahkan ada yang lebih dari Rp 100 juta supaya bisa bekerja di Jepang. Ternyata janji palsu.
Pelaku perdagangan manusia tersebut saat ini juga ada dari kalangan warga Jepang yang mencari-cari tenaga kerja Indonesia dengan janji muluk dipekerjakan di Jepang.
Namun setelah uang diperolehnya, orang Jepang tersebut kabur tak diketahui lagi keberadaannya.