News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Kim Jong Nam

Sempat Pulang ke Tambora Saat Imlek, Ini yang Dikatakan Siti Aisyah Pada Keluarga

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paspor atas nama Siti Aisyah, warga Indonesia yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, di Malaysia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KAGET dan tidak percaya. Itulah yang dirasakan keluarga dan tetangga Siti Aisyah di Jakarta.

Mereka mengenal sosok Siti Aisyah sebagai pribadi yang sopan serta perempuan baik-baik.

Pada 2008- 2011, Siti Aisyah dan suaminya tinggal di rumah sederhana di kawasan padat penduduk, Tambora, di Jakarta Barat.

Mertuanya, Tjia Liong Kiong, mengatakan Siti Aisyah sebagai sosok yang sangat baik, sopan, dan sangat menghormati orang. "Saya tidak percaya ia melakukan kejahatan semacam itu," ucap sang mertua, Jumat (17/2/2017).

Tjia Liong Kiong terakhir kali bertemu Aisyah pada 28 Januari 2017 atau bertepatan dengan Hari Raya Imlek. Secara mendadak Aisyah datang ke kediaman Liong Kiong, mengaku ingin bertemu dengan anaknya.

"Hanya sehari dia di sini. Pagi-pagi berangkat. Dia bilang kerja jaga toko baju di Batam, tidak kerja di Malaysia," kata Liong Kiong.

Nia (25), seorang warga Tambora, mengenal Aisyah sebagai sosok lugu dan tertutup. Ibu satu orang anak itu jarang terlihat berkomunikasi dengan warga. "Saya tak percaya. Tampangnya saja bloon," tutur Nia.

Ia mengetahui Aisyah ditangkap Kepolisian Malaysia setelah melihat berita di televisi. Dalam berita itu diperlihatkan foto Aisyah di paspor yang dikeluarkan kantor Imigrasi Jakarta Barat.

"Saya baru tahu setelah wartawan ramai datang ke sini menanyakan perihal Siti dan melihat pemberitaan di televisi serta internet," katanya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Siti Aisyah sempat tinggal di sebuah rumah nomor 16, Gang Kacang, RT005/RW03, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di rumah Tjia Lian Kiong dan bekerja di usaha konveksi milik keluarga itu sejak 2007.

Lalu, dia menikah dengan seorang anak Lian Kiong, Gunawan Hasim atau Ajun, pada 2008. Mereka dikaruniai seorang anak, Rio, kini berusia 7 tahun. Pasangan suami istri itu sempat pindah ke Malaysia pada 2010. Berselang dua tahun kemudian mereka bercerai.

Setelah mereka berpisah, Aisyah sempat pulang ke Indonesia, kemudian bekerja di pabrik sepatu. Sedang Ajun menikah lagi dan menetap di Dumai, Provinsi Riau. Rio diasuh oleh kakeknya di Jalan Samarasa I Nomor 03, Tambora.

Rahmat Yusri, Ketua RT 5/ RW 3, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, mengaku mengenal wanita itu sejak sebelum menikah. "Pendiam. Tertutup orangnya. Jarang bertetangga. Kalau ditanya, paling ketawa. Dia kerja di rumah Liong Kiong," kata Rahmat Yusri.

Rahmat mengaku sudah menghubungi pihak keluarga Aisyah di Serang, Banten. "Yang menerima ibunya. Sepertinya belum tahu, karena ia tak ada kaget, tak ada apa. Ia terima biasa saja," kata Rahmat Yusri.

Rumah yang pernah ditinggali Aisyah sudah berganti kepemilikan. Kini, rumah itu dimiliki oleh Koh Asun, seorang pengusaha konveksi.

Menurut data di Ditjen Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM, Siti Aisyah masuk ke Malaysia melalui Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan data perlintasan, ia berangkat dari Batam pada 2 Februari 2017, pukul 08.32 WIB.

"Dari BTH (Batam center) tujuan Johor Baru," kata kata Kepala Bagian Humas dan Umum, Agung Sampuno, Jumat.

Siti Aisyah diantar dari sebuah hotel di kawasan Bandar Baru Salak Tinggi, tempat ia menginap sebelumnya bersama tersangka Doan Thi Huong, perempuan pemegang paspor Vietnam. Doan Thi Huong ditangkap polisi Malaysia, Rabu (15/2/2017), atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan Kim Jong Nam.(glery/eri k sinaga)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini