TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepada para pejabat Indonesia yang menemuinya di penjara di kantor polisi Cyber Jaya, Selangor, Siti mengaku dibayar 400 Ringgit (Rp1,2 juta) oleh orang yang tampak seperti orang Jepaang atau Korea, dan diberi cairan yang dikiranya minyak bayi atau baby-oil.
Ini untuk pertama kalinya para pejabat Indonesia bisa menemui Siti Aisyah di penjara di Selangor, setelah selama berhari-hari upaya mereka menemui Siti ditolak dengan alasan hukum Malaysia tak mengizinkan intervensi luar pada suatu investigasi kepolisian.
Baca: Siti Mengaku Tak Tahu Cairan untuk Mengusap Wajah Kim Jong Nam Itu Racun Mematikan
Dipimpin Wakil Duta Besar RI di Malaysia, Adreano Erwin, tim KBRI membawa serta tim pengacara yang ditunjuk untuk mendampingi Siti Aisyah secara hukum.
Siti Aisyah mengatakan kepada Adreano Erwin dan Tim KBRI, ia diminta menyapukan kain ke muka orang yang ternyata kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un itu, untuk acara prank atau lucu-lucuan untuk televisi dengan kamera tersembunyi.
Dalam kunjungan yang berlangsung selama 30 menit itu dikatakan oleh Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia, Andreano Erwin, Siti mengaku ditipu.
"Secara umum Siti mengatakan, ada orang yang menyuruhnya untuk melakukan tindakan itu," kata Adriano Erwin.
"Siti Aisyah, tahunya itu untuk acara TV seperti Just For Laugh."
Perempuan asal Serang itu tak mengenal betul orang yang menyuruhnya.
"Dia hanya mengatakan bahwa dia orang itu tampak seperti orang Jepang atau Korea."
"Menurut Siti Aisyah, orang yang menyuruhnya itu memberinya 400 ringgit (Rp1.2 juta) untuk melakukan perbuatan itu. Dia mengatakan, dia diberi sejenis minyak, seperti minyak bayi -baby oil," kata Adriano Erwin pula.
Ia sama sekali tak tahu, dan tak menyangka bahwa yang dikiranya minyak bayi itu adalah zat VX yang begitu beracun sehingga bahkan masuk golongan senjata pemusnah masal yang dilarang PBB.
Ia tak menyangka juga bahwa tindakan itu akan mengakibatkan kematian