dalam keterangan pers beberapa waktu lalu, polisi Malaysia mengatakan, Siti dan perempuan Vietnam yang bersamanya dalam melakukan tindakan itu, mencuci tangan setelah mengelapkan kain berisi jairan ke muka Kim Jong-sam, yang berujung pada kematiannya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Perlindungan WNI, Yusron B Ambary melalui Twitter mengabarkan pertemuan itu.
"KBRI telah bertemu langsung dengan Siti dan mendapati kondisinya dalam keadaan sehat walafiat," tulisnya yang dicuitkan ulang di akun KBRI Kuala Lumpur.
Disebutkan juga bahwa Siti meminta orang tuanya untuk tidak usah berusaha menemuinya di Malaysia.
Siti,kata Yusron, "minta doa restu kepada kedua orang tuanya dan minta supaya mereka jaga kesehatan dan tidak perlu ke Malaysia."
Ini merupakan 'pendampingan kekonsuleran' pertama Tim KBRI terhadap Siti Aisyah, karena sejak ditahan pekan lalu otoritas Malaysia tak kunjung memberi akses pada KBRIdengan alasan hukum Malaysia menetapkan bahwa suatu proses investigasi polisi harus berlangsung tanpa intervensi pihak lain.
Setelah beberapa kali pembicaraan telepon disusul pertemuan langsung Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan sejawatnya Menteri Luar Negeri Malaysia, Anifah Aman akhirnya tim KBRI serta para pengacara yang ditunjuk, bisa menemui Siti Aisyah di sebuah penjara di Selangor.
Kementerian Luar Negeri Indonesia sempat mengingatkan bahwa ada konvensi internasional yang harus dihormati Malaysia.