Dari perspektif yang melakukan selfie, ini adalah bentuk baru yang menggantikan jabatan tangan atau meminta tanda tangan.
Pandangan itu diungkapkan Dr Nasya Bahfen, Koordinator program Master of Communication jurusan journalism innovation di La Trobe University, Melbourne.
"Berjabat tangan dengan pemimpin dunia bersifat sementara, sementara selfie kurang lebih bersifat permanen," ujar Dr Nasya kepada ABC Australia Plus.
"Jadi, selfie dengan pemimpin politik adalah cara untuk menyimpan momen saat bersama dengan seseorang yang dianggap berpengaruh atau terkenal," ungkap Dr Nasya yang lahir di Jakarta, Indonesia.
Presiden Joko Widodo adalah salah satu pemimpin dunia yang cukup aktif melakukan selfie, termasuk di acara-acara kenegaraan.
Saat kunjungan Raja Arab Saudi, Presiden Joko Widodo bahkan membuat vlog, atau selfie dalam bentuk video dan lebih mirip sebuah blog.
Baru-baru ini ia juga membuat vlog yang menayangkan video kelahiran anak kambing peliharaannya.
Dalam kunjungan diplomatik pertamanya ke Australia, Presiden Jokowi terlihat melakukan selfie bersama PM Malcom Turnbull.
Ia pun sempat menyisihkan waktunya untuk merespon ajakan selfie saat bertemu dengan lebih dari 2.500 warga Indonesia di International Convention Centre (ICC) Sydney, 26 Februari 2017 lalu.
PM Malcolm Turnbull pun terlihat menikmati ajakan selfie, saat ia berkunjung ke Indonesia di tahun sebelumnya.
"Saya rasa ada elemen nasisitik di dalamnya, karena tidak keberatan ada orang-orang menghampiri, layaknya seorang bintang atau pemain sepakbola profesional, dan meminta untuk berfoto bersama," tambah Dr Nasya.
Butuh usaha lebih
Susan, warga Jakarta yang kini menetap di Australia memiliki pengalaman menarik saat ia melakukan selfie dengan Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke Sydney, 25 Februari 2017 lalu.
Bukan hanya kebetulan Susan ber-selfie dengan Presiden Jokowi. Ia memang sudah melakukan persiapan dan strategi.