News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Waspada, Jumlah Teroris Semakin Meningkat

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Brigjen Polisi Marthinus Hukom (48), Direktur Penegakan Hukum Kedeputian 2 BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme)

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teroris di dunia saat ini dari segi jumlah atau kuantitatif meningkat cukup banyak sehingga masyarakat perlu semakin waspada.

"Teroris saat ini secara kuantitatif meningkat. Hal ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis global terutama menyangkut perkembangan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) di Timur Tengah. Hal ini juga mengingat banyak warga negara kita yang menjadi foreign teroris fighter di Siria," kata Brigjen Polisi Marthinus Hukom (48), Direktur Penegakan Hukum Kedeputian 2 BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) kepada Tribunnews.com, Kamis (23/3/2017).

Lalu bagaimana mengenai kualitas para teroris saat ini?

"Kualitas tergantung kepada kemampuan para pelaku dalam hal pembuatan bahan peledak. Pada saat ini mereka otodidak membuat bom. Jadi masih sangat amatir. Meskipun demikian, apabila mereka mendapat pelatihan di daerah-daerah konflik atau military tranning, maka secara kualitas akan membahayakan," kata Marthinus, lulusan Lemhanas angkatan-54 tersebut yang tahun lalu baru saja menikah.

Apa perbedaan kerja saat di Densus 88 dengan di BNPT saat ini?

"Ketika di Densus berawal dari Analis IT satgas teror dari tahun 2001 sampai 2010. Kabid Intel Densus tahun 2010 sampai 2015. Waka Densus 2015 sampai Februari 2017. Tugas-tugas yang dilaksanakan lebih bersifat teknis karena lebih banyak di lapangan. Sedangkan jabatan baru yang sekarang ini tugas-tugasnya lebih bersifat strategis pada tingkat nasional," kata pria kelahiran Maluku tersebut.

Baca: Naik Pangkat, Marthinus Hukom Kini Direktur Penegakan Hukum BNPT

Ada yang berkesan dalam tugas selama ini?

"Saya tidak pernah berpikir dari hasil kerja keras selama ini akan mendapatkan reward berupa jenjang karier yang terus naik. Sejak awal pendapat saya dan yang ada di pikiran saya hanyalah kerja, kerja, kerja dan kerja saja. Urusan karier urusan Tuhan dan pimpinan yang menilai," kata dia.

Kesan lain dalam pelaksanaan tugas di lapangan saat di tim Densus 88 mungkin ada?

"Iya saya cukup terkesan saat menangkap gembong teroris Dr Ashari tahun 2005 di Batu Malang. Itu mungkin yang paling berkesan," kata Marthinus.

Marthinus sangat berharap dukungan serta kerja sama masyarakat Indonesia saat ini sehingga tugas-tugasnya menghadapi teroris dapat dilakukan dengan sebaik mungkin demi perlindungan dan keamanan bangsa dan tanah air Indonesiai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini