TRIBUNNEWS.COM, ST PETERSBURG - Stasiun kereta bawah tanah di St Petersburg, Rusia, diguncang ledakan hari Senin (03/04), menyebabkan setidaknya sepuluh orang tewas, kata media Rusia mengutip sumber-sumber keamanan.
Kantor berita Tass dan Interfax mengabarkan, ledakan berlangsung di antara dua stasiun, Sennaya Ploshchad dan Tekhnologichesky Institut.
Semua stasiun saat ini ditutup dan orang-orang yang berada di sistem kereta diungsikan.
Foto-foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan pintu gerbong kereta rusak akibat ledakan, beberapa orang tampak tergeletak di peron. Ada pula foto-foto mengenai kerusakan di dalam gerbong.
Gambar-gambar televisi menunjukkan orang-orang meninggalkan peron yang berasap.
Baca: BREAKING NEWS ! Kereta Bawah Tanah St Petersburg Diguncang Bom, 10 Tewas 50 Luka
Media Rusia mengatakan Presiden Vladimir Putin yang sebelum ledakan berada di St Petersburg, sudah mendapat pemberitahuan mengenai insiden ini. Ia bersama rombongan sudah meninggalkan kota tersebut.
Presiden Putin mengatakan para penyelidik membuka kemungkinan penyebab ledakan, termasuk serangan teroris.
Hak atas fotoREUTERSImage captionKorban ledakan di stasiun Sennaya Ploshchad, St Petersburg.
Kantor berita Interfax dan RIA memberitakan tak kurang dari 50 orang mengalami luka-luka. Disebutkan pula bahwa salah satu ledakan berisi benda-benda tajam.
Stasiun Tekhnologichesky Institut melayani jalur satu dan dua dan pertama kali beroperasi pada 1955 sementara stasiun Sennaya Ploschad melayani jalur dua yang beroperasi mulai 1963.
Operator kereta mengatakan pengamanan ditingkatkan di seluruh jaringan menyusul dua ledakan ini.