TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Komite investigasi negara Rusia, Selasa (4/4/2017) menyebut nama Akbarzhon Jalilov sebagai pria di balik ledakan serangan bom di stasiun kereta api bawah tanah Saint Petersburg.
Keterangan komite itu menguatkan pernyataan sebelumnya, yang dikeluarkan badan keamanan Kirghizstan, lapor Reuters.
Dalam pernyataannya, komite investigasi mengatakan, penyelidikan yang dilakukan telah mengungkap identifikasi pria di balik pengeboman sebagai Jalilov.
Jejak genetik Jalilov juga ditemukan di sebuah tas yang berisi bahan peledak.
"Berdasarkan bukti genetik dan gambar-gambar yang ditangkap kamera pengawas, tidak ada keraguan bahwa orang dibalik aksi teroris di gerbong kereta itu sama dengan orang yang menaruh sebuah tas berisi bahan peledak di stasiun Ploshchad Vosstaniya," demikian bunyi pernyataan itu.
Ledakan terjadi pada Senin (3/4/2017) ini menewaskan 14 orang dan melukai hampir 50 lainnya.
Sumber: Antara/Reuters