TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Sebanyak 72 orang tewas, termasuk anak-anak, akibat serangan kimia mematikan di utara kota Suriah, Rabu (5/4/2017).
Serangan ini tercatat sebagai serangan mengerikan dalam perang saudara Suriah.
Menurut kelompok oposisi Suriah, serangan udara baru menghantam kota Khan Sheikhoun dilakukan oleh pemerintahan Presiden Bashar Assad.
Namun Pemerintahan Assad telah membantah tudingan tersebut.
Baca: Kecaman internasional atas dugaan serangan kimia Suriah
Dewan Keamanan PBB langsung mengadakan pertemuan darurat pada hari ini menanggapi peristiwa serangan kimia nan mematikan ini.
Serangan terhadap Kota Khan Sheikhoun membunuh puluhan orang pada Selasa (4/4/2017), dan membuat warga terengah-engah dan kejang-kejang di jalan-jalan serta rumah sakit yang penuh sesak.
Dokter Suriah mengatakan kombinasi gas beracun diduga telah dilepaskan selama serangan udara, menyebabkan angka kematian yang tinggi dan gejala penyakit yang parah.
Diberitakan, sebuah roket menghantam sebuah rumah sakit tempat merawat para korban serangan senjata kimia di wilayah barat laut Suriah, Selasa (4/4/2017).
Roket menghantam rumah sakit di Khan Sheikhun itu tepat di saat para dokter sedang merawat para korban serangan tersebut.
Setidaknya 35 warga sipil tewas, termasuk sembilan anak-anak tewas dalam serangan udara yang dilakukan pada Selasa pagi (4/4/2017).
Serangan itu dilakukan dengan melepas gas beracun di atas sebuah kota di barat laut Suriah, yang dikuasai kelompok pemberontak.
Fakta itu diungkapkan lembaga pemantau hak asasi manusia, The Syrian Observatory for Human Rights, seperti dikutip kantor berita AFP.
Para korban tewas adalah warga di Kota Khan Sheikhun, yang berada di wilayah tengah Provinsi Idlib. Mereka mengalami sesak napas dan meninggal karena efek gas. (AP/AFP).