Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah anggota mafia Jepang (yakuza) per 31 Desember 2016 di Perfektur Shizuoka ternyata hanya 1.270 orang, jumlah terkecil dalam sejarah yakuza di Shizuoka yang terus turun sejak tahun 1992.
"Jumlah terbanyak tahun 1970 di mana anggota sedikitnya 3.100 orang di Shizuoka ini," kata sumber Tribunnews.com, Selasa (25/4/2017).
Faktor berkurangnya jumlah anggota tersebut karena pembatasan kegiatan geng pada yakuza, sulit menyebar dan sulit melakukan kegiatan akibat UU Anti Yakuza yang diaktifkan sejak tahun 2011.
(TERPOPULER: Pengembang Pesimistis Pogram DP 0 Persen Bisa Berjalan)
Demikian pula pergerakan dana dari geng yang dianggap laten oleh polisi, semakin diintip arusnya oleh pihak kepolisian bekerjasama dengan perbankan Jepang dan lembaga finansial lainnya.
Anggota tetap yakuza di Shizuoka sekitar 700 anggota saja atau penurunan 90 orang dibandingkan tahun 2015.
Sedangkan sub-member sekitar 570 orang (meningkat sekitar 30 orang) sehingga total berjumlah 1.270 orang.
Jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 40 persen dibandingkan dengan tahun 1992, pada saat mulai berlakunya UU Anti Yakuza.
Dari kelompok terbesar yakuza, Yamaguchigumi ada 865 anggota termasuk kelompok level keduanya di Shizuoka.
Baca: Wilayah Selatan Jabar Bergetar Lagi, Warga Lari ke Luar Rumah Setelah Gempa Kedua
Inagawakai kelompok terbesar kedua berjumlah 255 anggota. Kobe Yamaguchi-gumi (KY) memiliki 60 anggota.
Lalu Sumiyoshikai sekitar 5 orang. Sisanya dari berbagai kelompok yakuza lokal setempat.
Kegiatan mereka saat ini kebanyakan melakukan penipuan, serta tujuan kepada kalangan miskin misalnya mengerahkan orang miskin serta pengangguran ke lokasi proyek berbahaya nuklir atau sampah berbahaya yang menghasilkan uang cukup baik bagi yakuza.
Dalam kasus penipuan, kelompok Oda Ikka yang berafiliasi ke Inagawa Kai bulan Maret 2016 ditangkap polisi karena melakukan penipuan.