TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara terus membandel dengan kembali menembakkan rudalnya ke Laut Jepang, Sabtu (29/4/2017), meski Amerika Serikat dan negara-negara tetangga, termasuk China, mendesaknya untuk menghentikan provokasi.
Pyongyang di bawah kendali pemimpin muda, Kim Jong Un, tak mengindahkan tekanan internasional di mana AS bersiap menerapkan sanksi baru atas program nuklir dan rudal balistiknya.
Menurut Korea Selatan, peluncuran rudal terbaru Korut itu dilakukan pada Sabtu pagi tetapi gagal mencapai targetnya, seperti dilaporkan Agence France-Presse.
Uji rudal balistik Korut terbaru itu terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, memperingatkan DK PBB tentang “konsekuensi bencana” jika komunitas internasional – terutama lagi China – gagal menekan Korut untuk meningalkan program senjata berbahayanya itu.
Menurut Tillerson, pilihan militer untuk menangani Korut masih tersedia "di atas meja". Ia memperingatkan tentang hal itu dalam pidato pertamanya kepada DK PBB tersebut.
Peluncuran rudal Korut yang semakin sering yang diikuti latihan perang menggunakan peluru tajam sedara besar-besaran memicu ketegangan di Semenanjung Korea.