"Kita benar-benar memerangi terorisme, pertarungan yang jelas. Kami memiliki banyak masalah di kawasan tapi kita berpikir, kita berharap, dan kita berdoa bahwa kita berhasil membangun negara baru."
Negara ingin membangun hubungan dengan siapa pun yang ingin menjadi teman mereka, katanya.
"Pidato Paus fantastis, sangat jelas. Dia sangat ramah, membawa harapan dan cinta untuk semua orang."
"Di Mesir, kita sudah benar-benar memerangi ISIS," lanjutnya.
"Sangat sulit dan kita memiliki banyak masalah dalam berjuang karena pertempuran berjuang melawan ide-ide, agama. Ini adalah pertarungan yang berat, karena ISIS tahu bahwa jika Mesir jatuh, seluruh wilayah akan jatuh."
Dia mengaku meskipun seorang Muslim, ia memiliki teman-teman yang Katolik, Protestan dan ortodoks, dan mereka semua senang dengan Vatikan dan Paus Fransiskus.
Amani, presenter TV Mesir, menilai penting kunjungan Paus Fransiskus.
Dia memuji melihat semua orang Mesir, termasuk orang-orang Kristen dan Muslim, bergabung bersama mendengarkan pesan Paus Fransiskus.
Tolak Mobil Lapis Baja
Pilihan tempat ibadah Misa pada hari Sabtu (29/4/2017) membawa kekhawatiran bagi keamanan ketika acara berlangsung bersama Paus Fransiskus.
Helikopter tempur mengitari sekeliling Stadion dan kendaraan militer lapis baja menjelajahi jalan-jalan ibukota Mesir pada hari Sabtu.
Polisi berseragam putih ditempatkan setiap beberapa meter di sebuah jembatan sungai Nil yang dilintasi Paus.
Paus Fransiskus sendiri menolak penggunaan mobil limusin lapis baja.
Ia lebih suka untuk melakukan perjalanan di mobil Fiat biasa dengan jendela yang terbuka sehingga dia bisa menjadi lebih dekat dengan umat.