Baca tanpa iklan
TribunTravel.com, Rizky Tyas
TRIBUNNEWS.COM - Kebanyakan perusahaan akan memberikan uang pesangon atau santunan jika ada karyawannya yang meninggal.
Pernahkah kamu bertanya-tanya, apa yang akan didapat seorang karyawan perusahaan sekelas Google ketika mereka meninggal?
Percayalah, pegawai Google akan tetap mendapat jaminan bahkan setelah mereka telah tiada.
Raksasa teknologi tersebut mengungkapkan, mereka akan tetap memberikan keuntungan bagi pekerja mereka, bahkan setelah mereka meninggal dunia.
Di seluruh dunia, Google memiliki sekitar 70 kantor di 50 negara.
Karyawan tertua yang bekerja di Google berusia 83 tahun, dan Chief Officer Officer, Laszlo Bock (yang pindah ke Google dari General Electric pada tahun 2006) mengatakan, perusahaan tersebut mulai memikirkan apa yang diberikan pada karyawannya saat mereka meninggal dunia.
Dirangkum TribunTravel.com dari laman Viralthread.com, Bock mengungkapkan mengenai jaminan itu.
"Satu hal yang baru-baru ini kami sadari adalah fakta jika sebagian besar dari kita akan menghadapi kematian."
"Ini adalah saat yang mengerikan dan sulit. Setiap perusahaan pasti mencoba menemukan cara untuk membantu pasangan yang masih hidup dari Karyawan Google yang telah meninggal dunia".
Bock mengungkapkan, Google sekarang telah memperkenalkan “jaminan kematian" kepada banyak karyawannya yang berbasis di Amerika.'
Jika seorang Karyawan Google menemui akhir yang tragis saat bekerja dengan raksasa teknologi, pasangan mereka (kekasih) atau pasangan rumah tangga (suami atau istri) akan menerima 50 persen dari gaji mereka untuk dekade berikutnya.
Istimewanya lagi, tidak ada persyaratan kepemilikan untuk manfaat kematian ini.
Itu berarti, sebagian besar dari 34 ribu karyawan Google yang tinggal di Amerika Serikat dapat memperoleh manfaat dari fasilitas ini.
Anak-anak mereka masing-masing mendapatkan seribu dolar atau Rp 13,3 juta per bulan dari perusahaan sampai mereka mencapai usia 19 tahun atau sampai usia 23 tahun, jika anak itu kuliah.
Tunjangan perusahaan ditujukan untuk mempromosikan kreativitas dan membangun keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sosial.
Bock mengaku, Google tidak mendapatkan keuntungan dari fasilitas ini sama sekali.
"Tentunya tidak ada manfaatnya bagi Google. Tapi penting bagi perusahaan untuk membantu keluarga kita melalui peristiwa hidup yang tak terelakkan ini".
Terkadang, banyak orang menilai perusahaan multinasional besar sebagai konglomerat yang tidak manusiawi dan lebih memperhatikan proyeksi kuartalan mereka daripada kesejahteraan karyawan.
Bagaimanapun, sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar dunia saat ini, Google dapat mengayomi masing-masing karyawan mereka.(*)