Tak berhenti di situ, Duterte pun lantas menuduh tentara AS memperkosa perempuan di Filipina dan Jepang.
Namun dia tak memberikan rincian lebih jauh.
"Anda orang AS, seperti Chelsea, hati-hati karena Anda tinggal di rumah kaca," kata Duterte, seperti dikutip AFP.
"Saya ulangi, ketika Presiden Clinton meniduri Lewinsky, apa pernyataan Anda atau reaksi Anda?" cetus dia lagi.
Duterte kerap menggunakan kata-kata kotor dan menjadi kontroversi.
Sebelum ini dalam sebuah pidato kampanye pemilihan presiden, dia mengatakan bahwa dia ingin memperkosa misionaris "cantik" Australia.
Duterte dihujat banyak pihak akibat ulahnya menjadikan seorang biarawati Australia korban pemerkosaan dan pembunuhan sebagai lelucon.
Dalam video yang diunggah di YouTube, Duterte membuat komentar tentang nasib misionaris Australia yang diperkosa dan dibunuh ketika berada di penjara Davao, Filipina selatan.
Insiden itu terjadi ketika kerusuhan di penjara tahun 1989, saat Duterte masih menjabat sebagai Wali kota Davao.
”Mereka memerkosa semua wanita. Ada warga Australia ini. Sayang sekali mereka memerkosanya. Saya marah dia diperkosa, tapi dia sangat cantik. Saya pikir, Wali kota seharusnya yang pertama (memerkosanya),” begitu komentar Duterte.
Duta besar Australia dan Amerika Serikat di Manila menyuarakan ketidaksetujuan atas komentar tersebut.
Namun Duterte bereaksi dengan marah, dan bersikeras bahwa pernyataannya telah dikeluarkan dari konteks.
Duterte juga sering melontarkan omelan yang tidak senonoh dalam menanggapi kritik soal perang melawan obat terlarang.
Bahkan, Duterte menyebut Presiden AS Barack Obama sebagai "anak pelacur" karena mengkritik perang narkoba yang menewaskan ribuan orang dalam tempo kurang dari setahun itu.
Berita ini sudah ditayangkan Kompas.com dengan judul: Presiden Duterte Naik Pitam dan "Serang" Chelsea Clinton