TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita asal Thailand, Suthida Sangsumart (23) harus menderita selama 15 tahun setelah dokter salah mendiagnosa penyakitnya.
Selama 15 tahun, Suthida didiagnosa positif mengidap HIV oleh rumah sakit Suvarnabhumi di Provinsi Roi Et, Thailand, yang memeriksanya kala itu.
Ia pun harus minum obat anti HIV serta kerap mendapat stigma negatif dari masyarakat setelah keluarnya hasil diagnosis tersebut.
Padahal di dalam pemeriksaan yang pernah dilakukan itu telah terjadi kesalahan diagnosa sehingga membuat Suthida menderita lahir dan batin.
Wanita itu pun harus berpindah-pindah tempat tinggal ke provinsi lain ketika masyarakat di sekitarnya mulai tidak menyukainya.
Hal itu ternyata juga dikaitkan dengan ayahnya yang meninggal karena AIDS saat Suthida berusia delapan tahun yang kemudian ia pun dijauhi oleh masyarakat.
Perempuan ini yakin bahwa dirinya tidak mengidap HIV.
Ia pun kembali melakukan tes darah di rumah sakit lain ketika berumur 19 tahun.
Dibantu pengacaranya, Suthida mencoba kembali melakukan tes HIV di klinik.
Seperti yang dilansir dari NationMultimedia.com, saat itu Suthida juga memperbolehkan awak media untuk memantau dan menunggu sampai laporan hasil tes darahnya keluar.
Suthida pun menangis setelah mengetahui hasil tes darahnya menunjukan Suthida sebenarnya tidak mengidap HIV.
Kini ia sudah terbebas dari penyakit ini, namun dia ingin menuntut pihak rumah sakit Suvarnabhumi yang sudah melakukan kesalahan diagnosa untuknya.
Suthida juga menginginkan tindakan disiplin yang ketat terhadap para dokter serta dia juga ingin Rumah Sakit Suvarnabhumi bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.